
Jakarta, Nusantara Info: Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi menetapkan sekitar 1.500 peserta yang lolos Program Pemagangan Nasional Batch I Gelombang 2 Tahun 2025. Penetapan ini dilakukan setelah peserta menjalani proses seleksi dan diusulkan langsung oleh perusahaan penyelenggara.
“Pada hari ini kami menetapkan sekitar 1.500-an peserta pemagangan Batch I Gelombang 2 sebagai bagian dari pemenuhan target 20.000 peserta pada Batch I. Untuk Batch II, Kemnaker akan membuka lebih dari 80.000 peserta sehingga target peserta pada Program Pemagangan Nasional 2025 ini sebanyak 100.000 orang,” ujar Sekretaris Jenderal Kemnaker Cris Kuntadi, di Jakarta, Rabu (22/10/2025).
Menurut Cris, para peserta akan menjalani pemagangan selama enam bulan dan berhak menerima uang saku setara Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Selain itu, mereka juga memperoleh perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Peserta juga akan mendapatkan pendampingan langsung dari mentor perusahaan serta sertifikat resmi setelah menyelesaikan program.
“Program pemagangan nasional ini menjadi yang pertama kali dijalankan di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ucap Cris Kuntadi.
Peserta Wajib Lengkapi Data dan Dokumen
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Ketenagakerjaan Kemnaker, Anwar Sanusi, mengingatkan agar seluruh peserta yang telah dinyatakan lolos segera melengkapi administrasi pemagangan.
Pertama, peserta wajib melengkapi data rekening bank. Rekening yang digunakan harus berasal dari salah satu bank berikut: BNI, BRI, Mandiri, BTN, atau BSI.
Kedua, peserta wajib menandatangani perjanjian pemagangan dengan perusahaan penyelenggara dan mengunggahnya ke laman maganghub.kemnaker.go.id.
“Jadi kami mengingatkan kembali, peserta yang telah dinyatakan lolos wajib melengkapi data rekening bank dan mengunggah perjanjian pemagangan sebagai bagian dari pelaksanaan Program Pemagangan Nasional ini,” tegas Anwar.
Program Pemagangan Nasional 2025 ini diharapkan mampu memperkuat kompetensi tenaga kerja muda Indonesia dan memperluas kesempatan kerja melalui pelatihan berbasis industri yang terarah dan bersertifikat. (*)