
Menaker Yassierli melepas 2.000 peserta program pemagangan ke Jepang di Monumen Bajra Shandi, Denpasar, Bali, Kamis (13/11/2025). (Foto: Nusantara Info/Sari Noviyanti)
Denpasar, Nusantara Info: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli secara resmi melepas 2.000 peserta program pemagangan ke Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) DPW Bali dan Indonesia Timur.
Acara pelepasan berlangsung pada Kamis (13/11/2025) di Monumen Bajra Shandi, Denpasar, Bali, dihadiri peserta, pejabat pemerintah, dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Menaker Yassierli menyampaikan rasa bangganya kepada para calon pemagang yang telah melewati proses pembekalan dan persiapan. Ia menegaskan, kesempatan magang ke Jepang merupakan momentum berharga untuk meningkatkan kualitas diri sekaligus membawa nama baik Indonesia di kancah internasional.
“Adik-adik semua adalah Duta Bangsa yang akan membawa nama baik Indonesia di Jepang. Ini kesempatan luar biasa. Kalian sudah dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan, maka manfaatkanlah kesempatan ini sebaik-baiknya,” ujarnya.
Program Pemagangan sebagai Wujud Tanggung Jawab Pemerintah
Menaker menegaskan bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional dalam membuka dan memperluas lapangan kerja bagi seluruh warga negara. Program pemagangan ke luar negeri menjadi salah satu wujud nyata dari tanggung jawab tersebut.
“Kami dari pemerintah sangat paham, sangat sadar, bahwa lapangan kerja adalah tanggung jawab negara. Karena itu, program pemagangan, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi perhatian serius kami. Pemerintah tidak diam, dan kami akan terus mendukung agar jumlah peserta magang meningkat dari tahun ke tahun,” tegasnya.
Selain pemagangan ke luar negeri, pemerintah juga telah meluncurkan program magang dalam negeri bagi lulusan sarjana dan diploma. Program ini menyediakan pengalaman kerja dan keterampilan praktis bagi para lulusan muda sebelum memasuki dunia kerja.
“Magang dalam negeri sudah kita launching untuk lulusan sarjana dan diploma. Lowongan yang tersedia mencapai 85 ribu, ditambah batch pertama sekitar 20 ribu, sehingga target kita 100 ribu peserta magang dalam negeri. Tujuannya sama, menyiapkan lulusan kita agar siap bekerja dan berdaya saing,” jelas Menaker.
Magang untuk Keterampilan, Karakter, dan Wawasan Global
Yassierli menekankan bahwa magang bukan sekadar memperoleh uang saku, tetapi lebih pada meningkatkan keterampilan, wawasan, dan karakter kerja yang unggul.
“Yang diterima bukan hanya uang saku, tapi bagaimana meningkatkan keterampilan dan kemampuan adaptasi. Ini adalah bagian dari upaya kita membentuk SDM Indonesia yang siap menghadapi tantangan global,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja berbasis potensi lokal, sejalan arahan Presiden untuk membangun ekosistem kerja yang berpijak pada kekuatan daerah dan sumber daya lokal.
“Presiden menyampaikan bahwa lapangan kerja yang kita ciptakan harus berbasis pada keunggulan dan sumber daya daerah. Pemerintah menjalankan berbagai program seperti MBG, penguatan 80 ribu koperasi, 1.000 kampung nelayan, dan hilirisasi nasional. Semuanya diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dari potensi lokal kita,” terang Yassierli.
Empat Nilai STAR untuk Duta Bangsa
Sebagai penutup, Menaker memberikan pesan khusus melalui empat nilai utama STAR: Santun, Tangguh, Adaptif, dan Rajin.
- Santun: Menekankan perilaku sopan dan ramah sebagai identitas bangsa Indonesia.
“Orang Indonesia dikenal dengan kesantunannya. Dimanapun kalian berada, jagalah sikap, tutur kata, dan perilaku.” - Tangguh: Menanamkan kekuatan mental dan daya juang menghadapi tantangan hidup di negeri orang.
“Kalian tidak boleh jadi anak manja. Kesulitan pasti ada, tapi orang yang tangguh selalu punya prinsip: kalau orang lain bisa, saya juga bisa.” - Adaptif: Kemampuan menyesuaikan diri dengan budaya baru tanpa kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia.
“Adaptiflah terhadap perubahan, tapi jangan sampai kehilangan nilai-nilai Indonesia. Jangan sampai pulang lebih Jepang dari orang Jepang.” - Rajin: Semangat belajar sepanjang hayat untuk menghadapi dunia yang terus berubah.
“Mentalitas orang sukses adalah mentalitas pembelajar. Jangan pernah berhenti belajar hal baru.”
Dengan pelepasan 2.000 peserta pemagangan ke Jepang ini, pemerintah berharap generasi muda Indonesia dapat mengembangkan keterampilan global, membawa nama baik bangsa, dan memperkuat daya saing sumber daya manusia nasional. (*)






