
Tangerang Selatan, Nusantara Info: Peta perencanaan proyek Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di wilayah Tangerang Raya berpotensi berubah. Rencana sebelumnya yang menggabungkan Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kini terancam batal. Tangsel justru kembali berpeluang besar menjadi lokasi pembangunan PSEL secara mandiri.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie menyampaikan bahwa pembangunan PSEL Tangsel dapat dilaksanakan sesuai ketentuan Peraturan Presiden (Perpres) 109 Tahun 2025.
“Alhamdulillah, tadi saya mengikuti langsung bersama Pak Menko Pangan. Insya Allah PSEL Tangerang Selatan bisa dilaksanakan sesuai Perpres 109 Tahun 2025. Ini sedang kami tindaklanjuti. Mudah-mudahan target kita tercapai karena kita yang paling siap,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (20/11/2025).
Aglomerasi Tak Relevan untuk Tangerang Raya
Benyamin menjelaskan, Perpres 109/2025 memperbolehkan sistem aglomerasi jika suatu daerah menghasilkan sampah kurang dari 1.000 ton per hari. Namun kondisi di Tangerang Raya justru jauh melampaui batas tersebut.
“Tangsel sudah lebih dari seribu ton, Kota Tangerang seribu lima ratus ton, Kabupaten Tangerang dua ribu lima ratus ton. Jadi soal aglomerasi ini boleh atau tidak, perlu dikaji lagi, karena datanya memang sudah jauh di atas ketentuan,” jelasnya.
Jika tetap dipaksakan menggunakan skema aglomerasi, kapasitas fasilitas PSEL akan membengkak menjadi 3.000–4.000 ton per hari. Konsekuensinya, kebutuhan lahan, kapasitas mesin, hingga akses logistik harus jauh lebih besar.
“Kalau aglomerasi sampai tiga ribu atau empat ribu ton, kapasitas mesinnya besar, lahannya luas sekali. Jalan masuknya juga harus menampung volume besar. Seribu ton itu saja setara delapan puluh truk per hari,” ungkap Benyamin.
Tangsel Paling Siap dari Sisi Infrastruktur
Benyamin menegaskan, Tangsel menjadi daerah yang paling siap untuk memulai pembangunan PSEL. Infrastruktur pendukung tersedia lengkap dan berada sangat dekat dengan lokasi rencana pembangunan.
“Kita siap untuk groundbreaking secepatnya oleh Bapak Presiden. Sumber air untuk pendinginan turbin sangat dekat. Gardu induk PLN di Cipeucang tinggal menyeberang saja. Tanahnya juga sudah siap,” terangnya.
Dengan kesiapan tersebut, peluang Tangsel untuk menjalankan proyek PSEL secara mandiri semakin besar, sekaligus menandai langkah strategis kota tersebut dalam mengatasi persoalan sampah dan memenuhi kebutuhan energi masa depan. (ADV)






