
Sumatera Utara, Nusantara Info: Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) bergerak cepat mengirimkan tim lapangan ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara (Sumut). Tim dipimpin langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Adwil, Safrizal ZA, sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan tanggap darurat.
Curah hujan ekstrem pada 24–25 November 2025 memicu banjir bandang, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur di empat wilayah Sumut, yakni Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.
Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah kini memprioritaskan percepatan evakuasi, penyaluran bantuan, serta pemulihan akses di seluruh titik bencana.
“Kami hadir langsung di lapangan untuk memastikan seluruh penanganan darurat berjalan cepat dan terkoordinasi,” tegas Safrizal ZA saat mendampingi proses penanganan di wilayah terdampak.
Dampak Bencana di Empat Wilayah Sumut
- Kabupaten Tapanuli Tengah
- 55 korban meninggal dunia
- 1.100 KK mengungsi di GOR Pemda
Kerusakan jalan dan jembatan masih menjadi hambatan utama bagi tim evakuasi. Pemerintah memperkuat distribusi logistik, peralatan, personel, alat komunikasi, dan dukungan listrik darurat.
- Kota Sibolga
- 46 korban jiwa
- 4.456 jiwa mengungsi
Akses jalan dan jembatan rusak, menghambat mobilisasi bantuan. Tim gabungan terus melakukan evakuasi dan memastikan ketersediaan logistik dasar.
- Kabupaten Tapanuli Selatan
- 46 korban meninggal dunia
- 4.661 jiwa mengungsi
Kerusakan bangunan dan akses jalan mendorong penambahan personel, logistik, dan peralatan untuk mempercepat penanganan di lokasi.
- Kabupaten Tapanuli Utara
- 11 korban meninggal dunia
- 600 KK mengungsi
Kerusakan jalan dan jembatan membuat beberapa wilayah sulit dijangkau.
Selain turun langsung, Dirjen Bina Adwil juga mengirimkan 5 unit tenda posko darurat untuk mendukung penanganan bencana di Sumut. Kemendagri turut mendirikan posko khusus di halaman Kantor Bupati Tapanuli Utara guna memperkuat koordinasi lintas lembaga.
Bantuan tenda tersebut tiba bersama 16,160 ton bantuan pemerintah pusat yang terdiri dari tenda pengungsi, hygiene kit, matras, dan makanan siap saji.
“Kemendagri melalui Ditjen Bina Adwil terus memperkuat dukungan bagi pemerintah daerah. Kami pastikan bantuan logistik tiba dan personel bekerja efektif di seluruh titik terdampak,” pungkas Safrizal. (ADV)






