
Yogyakarta, Nusantara Info: Badan Gizi Nasional (BGN) mengalihkan ratusan dapur makan bergizi gratis (MBG) untuk membantu penanganan para pengungsi banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra.
Total 319 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini difungsikan sebagai dapur umum yang melayani korban terdampak di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh.
“Alhamdulillah sampai sekarang 319 SPPG melayani pengungsi,” ujar Kepala BGN, Dadan, saat ditemui usai acara peringatan Hari Anti Korupsi Dunia (Hakordia) di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).
SPPG Beralih Menjadi Dapur Umum
Dadan menjelaskan, SPPG yang dialihkan menjadi dapur umum tetap beroperasi secara penuh karena ribuan warga masih bertahan di tempat pengungsian. Sekolah-sekolah juga masih diliburkan, sehingga anak-anak, ibu hamil, dan balita membutuhkan dukungan logistik yang konsisten.
“Pengungsi harus tetap dilayani karena sekolah libur. Anak-anak di pengungsian, ibu hamil di pengungsian, balita di pengungsian, kita berikan makanan di pengungsian,” katanya.
BGN, lanjut Dadan, telah mengirimkan anggaran untuk memastikan distribusi makanan bergizi tetap berjalan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BNPB, TNI-Polri, dan Kementerian Sosial untuk memperkuat pelayanan.
“Apalagi BNPB, TNI Polri, dan Kemensos meminta kita ikut terlibat, jadi kita tetap laksanakan,” tegasnya.
Sejumlah SPPG Rusak dan Tidak Aktif
Dadan mengungkapkan bahwa sebagian SPPG di wilayah bencana mengalami kerusakan dan gangguan operasional. Namun, pendataan detail masih dilakukan karena situasi di lapangan belum stabil.
“Di Sumatra Utara ada 44 yang tidak aktif, Aceh kurang lebih 180-an yang tidak aktif. Belum kita identifikasi apakah gangguan sinyal atau SPPG hilang,” ujarnya.
Selain itu, beberapa relawan SPPG juga ikut terdampak banjir dan longsor. Data lengkapnya akan dihimpun setelah situasi kembali normal dan memasuki masa rekonstruksi.
“Ada, tapi kami belum tahu jumlah pastinya karena relawannya tersebar luas. Setelah masa rekonstruksi baru kita tahu,” jelasnya.
Program MBG Tetap Berjalan di Daerah yang Tidak Terdampak
Meski ratusan dapur dialihkan untuk penanganan pengungsi, Dadan memastikan program makan bergizi gratis tetap berjalan normal di daerah yang tidak terkena dampak bencana.
“Di Aceh ada 81 (SPPG) yang tetap melaksanakan program MBG. MBG normal berjalan jauh dari daerah bencana, tapi di daerah bencana semua dialokasikan untuk pengungsi,” ucapnya.
BGN menegaskan komitmennya untuk memastikan kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi, baik bagi pengungsi di kawasan bencana maupun warga di wilayah yang masih menjalankan program MBG harian. (*)






