Sangatta (26/2/2021): Bupati dan Wakil Bupati Kutai Timur terpilih Ardiansyah Sulaiman dan Kasmidi Bulang Jumat (26/2/2021) pagi dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara virtual di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim. Masyarakat menyaksikan pelantikan tersebut lewat kanal YouTube atau Facebook Kominfo Kutai Timur (Kutim) mulai pukul 08.00 WITA.
Ditemui awak media, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman menegaskan akan siap menyatukan semua pihak dalam membangun Kutim. “Setelah kita menyelesaikan tugas dalam Pilkada, kita semua menyatu membangun Kutim. Pemerintah sebagai eksekutif, DPRD sebagai legislatif, kemudian aparatur yang lain sebagai yudikatif,” ujar pria kelahiran Muara Pahu pada tahun 1954 itu.
Ardiansyah pernah menjadi Bupati Kutai Timur periode 9 Juni 2015 hingga 12 Februari 2016. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Bupati Kutai Timur sejak 2011 hingga 2015.
Ia dan Kasmidi telah menyiapkan segalanya untuk membangun kabupaten yang mempunyai 18 kecamatan ini. “Semua kita siapkan untuk membangun Kutim,” katanya menegaskan.
Adapun tentang karier Kasmidi Bulang, terus melesat sampai akhirnya memutuskan untuk menjadi calon legislatif dari Partai Golongan Karya (Golkar). Kasmidi merupakan satu di antara putra daerah kelahiran Sangatta, tepatnya di Kampung Masabang, yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Sangatta Selatan.
Karier politiknya terbilang sukses. Dari Ketua organisasi kepemudaan KNPI, kemudian duduk di parlemen sebagai kader Partai Golkar. Ia mewakili warga pedalaman Kutim pada pemilihan 2014 lalu. Kasmidi mendapatkan daerah pemilihan di kawasan pedalaman, yakni Muara Bengkal, Muara Ancalong, Busang, Telen, Muara Wahau dan Kongbeng, yang jauh dari Sangatta, namun tak membuatnya patah semangat, bahkan merupakan tantangan.
Mengingat Kasmidi dikenal di pedalaman, wajar jika warga di sana menaruh harapan kepada Wabup itu. Misalkan Kepala Desa Kongbeng, Ifung, mengatakan Bupati dan Wabup baru bisa menyampaikan aspirasi masyarakat pedalaman ke provinsi hingga pusat. Di antaranya terkait bandara.
Ifung mengemukakan masyarakat yang ada di Kecamatan Kongbeng, Telen dan Muara Wahau berharap penerbangan yang ada di Miau Baru (Bandara Uyang Lahai) dapat berjalan baik dan lancar. Selama ini yang menjadi kendala adalah runway belum diaspal. “Kami berharap Pemerintah Pusat dan Provinsi dapat memperhatikan kondisi bandara yang sudah kami upayakan melalui swadaya masyarakat,” kata Ifung.
Kondisi ini, lanjut Ifung, juga berdampak terhadap jadwal masyarakat yang ingin menggunakan transportasi udara. Saat cuaca hujan, jadwal mereka menjadi tidak tentu atau berubah karena kondisi bandara yang belum beraspal jadi berlumpur. Masyarakat berharap ini terealisasi di tahun 2018, namun belum juga hingga akhirnya pandemi Covid-19.
Sementara itu, penanggung jawab Bandara Uyang Lahai Anton mengatakan agar pemerintah dapat memperhatikan infrastruktur Bandara Uyang Lahai. Kondisi terminal yang bisa dikatakan jauh dari kata layak hingga kondisi runway yang belum beraspal membuat pengguna jasa tidak nyaman. Bandara itu hasil swadaya, setidaknya juga dapat perhatian khusus dari pemerintah agar operasional penerbangan di bandara itu dapat berjalan baik dan lancar juga nyaman. (*)