Ditjen Imigrasi Lakukan Perubahan Layanan dari Manual ke Digital

Bagikan

Ditjen Imigrasi Lakukan Perubahan Layanan dari Manual ke Digital

Jakarta (10/6/2022): Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) terus melakukan berbagai upaya peningkatan layanan, salah satunya adalah dengan menerapkan layanan digital yang terintegrasi dengan sistem airlines.

Demikian disampaikan oleh Direktur Sistem dan Teknologi Informasi Agato P.P Simamora, pada acara Sosialisasi Kewajiban dan Sanksi Penanggung Jawab Alat Angkut, di Soewarna Golf, Senin (7/6/2022).

“Kegiatan ini adalah sesuatu yang penting. Karena melalui kegiatan ini, peserta sosialiasi yang sebagian besar adalah dari airlines, jadi mengetahui regulasi terkait penanggung jawab alat angkut. Tak hanya itu saja, kami juga melakukan perubahan dalam pengiriman data penumpang atau manifest dari manual ke elektronik yang merupakan upaya kami dalam meningkatkan pelayanan keimigrasian. Layanan digital ini menggunakan Type-B Messaging,” kata Agato.

Ditjen Imigrasi Lakukan Perubahan Layanan dari Manual ke Digital

Menurut Agato, perubahan tak hanya dari manual ke elektronik saja, tetapi juga di balik itu ada rekonsiliasi data yang akan lebih mudah karena Ditjen Imigrasi mendapatkan data yang bisa langsung diolah dengan sistem.

“Dengan layanan elektronik atau digital ini, sehingga kita mengetahui hari ini di Bandara Soekarno-Hatta ada berapa flight yang datang, berapa orang dan siapa saja yang datang. Ini tentu sangat membantu tugas-tugas keimigrasian, sehingga nanti petugas imigrasi di counter tak lagi memilih flight number yang bisa saja salah pilih apabila pesawat datang secara bersamaan,” ungkapnya.

Perubahan layanan dari manual ke digital ini merupakan salah satu grand design pembangunan sistem keimigrasian secara menyeluruh menjadi modern. Dengan terintegrasinya daftar penumpang secara digital, maka sistem aplikasi keimigrasian dapat mengenali orang tersebut ada di flight mana.

Pakai EDIfly, Tidak Kena Biaya Transmisi 

Ditjen Imigrasi Lakukan Perubahan Layanan dari Manual ke Digital
CEO PT EDIfly Solusi Indonesia Tjutjuk Septiadi

Sementara itu, CEO PT EDIfly Solusi Indonesia, Tjutjuk Septiadi yang juga turut hadir dalam kegiatan sosialisasi tersebut mengatakan, bahwa di Indonesia pengguna EDIfly sudah 80 persen.

Baca Juga :  Panjang Runway Bertambah, Bandara Nusantara Akan Kembali Uji Coba Pendaratan dengan Pesawat Lebih Besar

“EDIfly adalah solusi untuk perusahaan yang ingin menekan biaya operasional komunikasi. Apalagi di tengah pandemi, banyak perusahaan airlines yang menekan biaya operasionalnya dan beralih menggunakan EDIfly. Karena tidak kena biaya transmisi, tentu ini adalah solusi jika dibandingkan dengan provider lain yang membebani biaya setiap karakter pesan yang disampaikan. Kalau kami hanya biaya tiap bulan saja, dan itupun dapat menghemat sebesar 70 persen dibandingkan provider lainnya. Ini sangat hemat,” ungkap Tjutjuk.

Dengan biaya yang lebih murah, layanan komunikasi digital menggunakan EDIfly juga terintegrasi seperti Ditjen Imigrasi dengan pihak maskapai sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan data.

Meskipun EDIfly tergolong baru, yakni lahir pada tahun 2010, namun teknologi yang dimilikinya lebih canggih, standar internasional serta rekomendasi dari IATA. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait