Kemendagri Ajak Mewujudkan Pengelolaan Perkotaan Indonesia yang Berkelanjutan, Layak Huni, dan Cerdas

Bagikan

Dirjen Bina Adwil Ungkap ASEAN Jadi Kekuatan Pertumbuhan Ekonomi
Dirjen Bina Adwil Kemendagri Safrizal ZA

Depok (1/8/2023): Indonesia masih menghadapi banyak tugas dalam sektor perkotaan. Salah satunya adalah urbanisasi yang semakin pesat dan tidak disertai dengan penyediaan infrastruktur pelayanan dasar seperti air bersih, sanitasi, transportasi dan perumahan yang aman serta terjangkau.

“Hal tersebut menyebabkan masih besarnya proporsi penduduk perkotaan indonesia yang tinggal di daerah kumuh, kemacetan, polusi dan masalah kesehatan,” ujar Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Dirjen Bina Adwil), Kemendagri, Safrizal ZA dalam Penganugerahan UI Green City Metric 2023 untuk Kabupaten/Kota di Indonesia yang dilaksanakan di Balai Sidang UI, Depok, Selasa (1/8/2023).

Fakta tersebut menurut Safrizal, menyebabkan pembangunan berkelanjutan tidak akan tercapai tanpa perubahan signifikan dalam membangun wilayah perkotaan dengan meningkatkan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif sekaligus melibatkan semua pihak.

“Untuk itu, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 tahun 2022 tentang Perkotaan yang salah satunya akan mengukur Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) sebagai ukuran kuantitas dan kualitas layanan perkotaan, kami mengapresiasi UI Green City Metric yang telah melakukan pemeringkatan Kab/Kota di bidang keberlanjutan di Indonesia,” terangnya.

Hal ini penting agar dapat gambaran bagi Kabupaten/Kota terkait isu pemenuhan kebutuhan pelayanan public dan bidang keberlanjutan serta akan terlihat pula bagaimana usaha yang telah dilakukan pemerintah maupun masyarakat untuk dapat memperbaiki isu-isu keberlanjutan.

Kegiatan ini turut dihadiri Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktur Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Sekretariat Nasional SDGs Kementerian PPN/Bappenas, Wakil Rektor Riset dan Inovasi Universitas Indonesia.

Hadir pula Bupati/ Wali Kota dari 58 Kabupaten/ Kota atau yang mewakili partisipan UI Green City Metric 2023 yang terdiri atas 14 Kabupaten dan 44 Kota dari 22 Provinsi di Indonesia.

Baca Juga :  Ditjen Bina Adwil Gelar Rapat Fasilitasi Pedoman Penyelesaian Kerja Sama Daerah

Dalam penganugerahan UI Green City Metric 2023, Kabupaten Wonogiri berhasil memperoleh predikat “Kabupaten Paling Berkelanjutan Pertama di Indonesia”, dengan Kabupaten Badung dan Kabupaten Sragen di peringkat kedua dan ketiga.

Untuk Kategori Kota Paling Berkelanjutan UI Green City Metric 2023, Kota Kediri meraih predikat Kota Paling Berkelanjutan Pertama di Indonesia; disusul oleh Kota Surabaya di posisi kedua dan Kota Madiun selaku Kota Paling Berkelanjutan Ketiga di Indonesia.

Sedangkan Kota Semarang berhasil menjadi Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan dalam Bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur. Kota Blitar selaku Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan dalam Bidang Energi dan Perubahan Iklim dan Kota Madiun selaku Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Limbah.

Selain itu, Kota Surabaya berhasil memperoleh predikat Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Air dan Kota/Kabupaten Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Pamong. Sedangkan Kota Kediri selaku Kota/Kab Paling Berkelanjutan dalam Bidang Akses dan Mobilitas di Indonesia. Adapun Kota Jambi sebagai Kabupaten/Kota Dengan Peningkatan Kinerja Keberlanjutan Terbaik, dan Kota Medan sebagai Kabupaten/Kota Peserta Baru Terbaik. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait