Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang semakin massif di Indonesia tidak hanya menyebar di kota-kota besar saja, tetapi juga hingga ke berbagai daerah pedalaman di Indonesia, termasuk Papua. Oleh karena itu, berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 pun terus dilakukan oleh semua masyarakat dari berbagai kalangan, begitu juga dengan pengelola Bandar Udara Waghete di Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Waghete, Markus B. Padang mengatakan, sejak merebaknya penyebaran Covid-19 di Indonesia, pengelola Bandara Waghete melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, mengingat virus ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang status sosial, usia dan jenis kelamin.
“Meskipun kami berada di Pedalaman Papua, kami tetap melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, di antaranya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Lebih lanjut Markus menjelaskan, bahwa setiap yang melakukan aktivitas dan lewat di Bandar Udara Waghete itu wajib menggunakan masker, menjaga jarak sosial (physical distancing/social distancing), menjaga kebersihan lingkungan bandara serta menyediakan fasilitas mencuci tangan dan pemasangan hand sanitizer pada ruangan terminal dan kantor, melakukan pemeriksaan rapid test terhadap personil bandara, penyemprotan cairan disinfektan pada barang yang datang di Bandara Waghete dan penyemprotan disinfektan di area publik.
“Semua wajib menggunakan masker dan jaga jarak sosial serta rajin mencuci tangan. Dengan menerapkan protokol kesehatan, diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia, khususnya di Papua,” tambah Markus.
Berada di ibukota Kabupaten Deiyai, yakni Distrik Tigi, kehadiran Bandar Udara Waghete memiliki peran penting bagi perekonomian daerah, salah satunya adalah mempermudah akses keluar masuk ke daerah itu, baik orang maupun barang.
Penerbangan di Bandar Udara Waghete saat ini dilayani oleh jenis pesawat Grand Caravan dan Twin Otter. Namun selama masa pandemi ini, di bandara itu tidak melayani angkutan penumpang, hanya kargo saja sesuai arahan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, dan surat edaran Gubernur Papua.
“Angkutan penumpang untuk saat ini tidak beroperasi kecuali untuk melayani tenaga medis atau orang yang berkepentingan dalam penanganan Covid-19, sementara untuk kargo sendiri mengangkut peralatan kesehatan. Hal ini juga merupakan salah satu langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Markus.
