Jakarta (16/2/2023): Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendesiminasikan hasil uji coba dan pemanfaatan Indeks Tata Kelola Pemerintahan Daerah (ITKPD) sekaligus menjaring aspirasi pemerintah daerah (Pemda) yang diwakili oleh setiap Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi di seluruh Indonesia. Aspirasi tersebut menjadi bagian dari upaya BSKDN dalam menyempurnakan rancang bangun ITKPD.
Langkah tersebut dilakukan melalui acara Diseminasi Hasil Uji Coba dan Pemanfaatan Hasil ITKPD. Gelaran tersebut berlangsung secara daring dan luring dari Aula BSKDN pada Rabu (15/2/2023).
Dalam arahannya, Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengungkapkan pengukuran ITKPD dikembangkan sebagai indeks komposit yang mengukur input atau lingkungan pendukung, throughput berarti tata kelola pemerintahan, dan output atau capaian pembangunan daerah. Dia mengatakan, setiap elemen pada kerangka konseptual ITKPD telah melalui tahap diskusi bersama pakar dan praktisi dalam forum expert judgement. Hal itu dilakukan guna menjustifikasi pembobotan terhadap setiap elemen yang diukur.
“Bobot setiap elemen sesuai rancang bangun ITKPD yang ditentukan secara ketat dan objektif. Hal ini, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diberikan masing-masing aspek, variabel, dan indikator dari unsur pembangun ITKPD,” jelasnya.
Yusharto menuturkan, ITKPD dikembangkan sejak Oktober 2021 dan telah melalui berbagai tahapan, termasuk tahapan uji coba instrumen pengukuran terhadap 34 pemerintah provinsi (Pemprov). Kendati demikian, Yusharto mengatakan, rancang bangun ITKPD yang sudah tersusun dan telah diujicobakan ini tentunya masih memerlukan beberapa penyempurnaan.
“Untuk itu, diperlukan dukungan, masukan dari seluruh pihak agar ITKPD dapat semakin berkualitas dan dapat menjadi salah satu tolok ukur pencapaian kinerja tata kelola pemerintahan daerah,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan dari tim Kemitraan Azizon menuturkan, uji coba ITKPD dilakukan pada data di tahun 2020-2021. Dia menambahkan, nilai ITKPD berkisar antara 0-1, adapun untuk nilai yang mendekati 1 bermakna bahwa kualitasnya paling bagus dan 0 merupakan skor terendah.
“Nilai ITKPD adalah gabungan dari hasil seberapa bagus input sebuah daerah, seberapa bagus tata kelola yang dilakukan dan nanti seberapa sinkron terhadap output yang dicapai oleh daerah,” pungkasnya. (*)