Jakarta (16/7/2021): 17 Agustus, merupakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tahun ini, Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan ke-76 tahun. Dalam menyambut hari kemerdekaan, berbagai kegiatan mulai dari upacara hingga macam-macam lomba dilakukan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Setiap daerah, memiliki cara tersendiri dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak hanya lomba panjat pinang, makan kerupuk, dan balap karung atau lomba lainnya yang identik dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indoesia, tetapi banyak sekali tradisi unik yang dilakukan dalam memperingati hari kemerdekaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Pawai Jampana, Bandung
Setiap perayaan HUT RI, masyarakat Bandung melakukan kegiatan Pawai Jampana. Kegiatan ini dilakukan oleh empat orang peserta yang memikul tandu besar, di mana pada tandu tersebut berisi hasil bumi, hidangan makanan, dan kerajinan masyarakat.
Jampana sendiri berarti sebuah miniatur hasil produksi warga, terkadang dilengkapi dengan tumpeng yang nantinya dimakan oleh peserta pawai. Biasanya dalam setiap kegiatan, jumlah tandu bisa mencapai 60 buah.
- Pacu Kude, Aceh
Tradisi pacuan kuda atau pacu kude dilakukan oleh masyarakat Gayo untuk memperingati momen-momen tertentu, salah satunya adalah HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Tradisi ini telah muncul di Aceh sejak ekspansi militer Belanda, yakni sekitar tahun 1850.
Seiring berjalannya waktu, pacu kude menjadi permainan dan kebiasaan masyarakat Aceh. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya tahun 1956, tradisi tersebut diambil alih oleh pemerintah setempat, bersamaan dengan mekarnya pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tengah. Tradisi ini menjadi simbol perjuangan rakyat sehingga dilakukan setiap memperingati Hari Kemerdekaan RI.
- Peresean, Lombok
Peresean merupakan budaya Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Peresean adalah budaya Suku Sasak yang unik dan hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Peresean atau tradisi bertarung dengan senjata yang terbuat dari rotan merupakan warisan kekayaan budaya di Gumi Lombok Sileparang.
Setelah masa penjajahan usai, pertarungan ini terus dilakukan secara turun-temurun hingga menjadi sebuah tradisi. Petarung dalam Peresean disebut pepadu dan wasitnya disebut pakembar dan tradisi ini sudah dilakukan sejak abad ke-13.
Selain itu, masyarakat setempat juga meyakini tradisi ini sebagai ritual meminta hujan saat musim kemarau panjang tiba. Jika salah satu petarung sudah terkena sabetan rotan dan ada darah yang mengucur, maka itulah yang dilambangkan dengan hujan.
Peresean, tidak hanya sebuah pertarungan. Tradisi ini juga memiliki nilai patriotisme yang berkaitan dengan sejarah Suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kini, Peresean kerap kali ditampilkan dalam perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
- Sampan Layar, Batam
Setiap memperingati HUT RI, lomba sampan layar digelar di Kepulauan Riau, tepatnya di Kecamatan Belakangpadang, Batam.
Masyarakat yang mengikuti lomba tersebut harus menyusuri rute lomba sampan sepanjang kurang lebih 5 kilometer. Selain mengarungi rute, peserta juga menghias sampannya masing-masing menggunakan layar warna-warni dan sampan tersebut berkapasitas sembilan orang.
- Barikan, Malang
Barikan adalah tasyakuran yang dilakukan oleh masyarakat Kota Malang, Jawa Timur, pada malam Hari Kemerdekaan Republik Indonesia atau setiap 16 Agustus.
Kegiatan ini biasanya diisi dengan doa dan renungan bersama. Lalu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional dan menyantap makanan yang telah disediakan.
Hidangan yang disajikan pada acara ini berupa tumpeng dan buah-buahan. Barikan, selain sebagai bentuk rasa syukur dan momen mengenang jasa para pahlawan, juga sebagai ajang silaturahmi warga.
- Obor Estafet, Semarang
Lari obor estafet merupakan tradisi perayaan HUT RI yang dilakukan oleh warga Semarang, Jawa Tengah. Lomba ini biasanya diselenggarakan pada malam hari dan peserta lari umumnya adalah orang dewasa.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 32 tahun yang lalu. Obor yang menyala-nyala ini direpresentasikan sebagai bentuk semangat para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan negeri ini.
Dalam kegiatan ini, para peserta pembawa obor akan mengulurkan obor kepada rekannya dan lari bergantian hingga mencapai garis finish yang telah ditentukan. (*)
