Banyak yang Tidak Tahu, Genangan Air Hujan Bisa Sebabkan 5 Penyakit Berbahaya Ini!

Bagikan

Ilustrasi genangan air hujan di jalanan yang berpotensi menjadi sarang bakteri, virus, dan nyamuk penyebab berbagai penyakit berbahaya bagi masyarakat. (Foto: Pixabay)

Jakarta, Nusantara Info: Air yang tergenang di jalanan, halaman rumah, atau lingkungan sekitar setelah hujan kerap dianggap sepele. Namun, di balik genangan tersebut, terdapat risiko kesehatan yang sering tidak disadari masyarakat.

Ketika musim hujan tiba, paparan terhadap air yang sudah tercemar meningkat drastis dan dapat menjadi sumber berbagai penyakit.

Menurut Pusat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, air genangan terutama saat banjir bisa menjadi media berkembangnya bakteri, virus, dan parasit. Kontak langsung dengan air kotor, baik disengaja maupun tidak disengaja dapat menjadi pintu masuk organisme penyebab penyakit ke dalam tubuh.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah risiko kesehatan yang dapat timbul akibat paparan air genangan hujan:

  1. Leptospirosis Akibat Bakteri Leptospira

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira. Penyakit ini termasuk zoonosis karena ditularkan melalui hewan, terutama tikus. Saat banjir, tikus keluar dari sarang dan kotoran maupun air kencingnya bercampur dengan air banjir.

Seseorang yang memiliki luka atau lecet dan terendam air tersebut berisiko tinggi terinfeksi. Gejalanya dapat mulai dari demam, sakit kepala, nyeri otot, hingga kelainan fungsi ginjal dan hati jika tidak ditangani dengan cepat.

  1. Penyakit Kulit

Selain bakteri, genangan air membawa berbagai kotoran dan sampah yang dapat memicu penyakit kulit. Infeksi jamur, kurap, hingga iritasi kulit mudah muncul ketika kebersihan sulit dijaga.

Air banjir yang tercemar sering memicu rasa gatal, ruam, atau luka infeksi terutama pada anak-anak dan orang dengan kulit sensitif.

  1. Risiko Penularan Demam Berdarah

Saat musim hujan, banyak wadah atau sampah yang menampung air sehingga menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Genangan kecil sekalipun dapat mempercepat peningkatan populasi nyamuk dan memicu kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di masyarakat. Lingkungan yang tidak segera dibersihkan memperbesar risiko penularan.

  1. Kontaminasi Limbah dan Gangguan Pencernaan
Baca Juga :  Jangan Malu Kentut: Ini 3 Manfaatnya untuk Tubuh yang Jarang Disadari!

Genangan yang terbentuk dekat saluran pembuangan atau permukiman padat cenderung mengandung bakteri penyebab penyakit pencernaan seperti E. coli dan Salmonella. Bakteri ini dapat berpindah melalui percikan air, tangan yang tercemar, atau makanan yang tidak higienis.

Virus penyebab diare juga dapat hidup dalam air genangan yang terlihat bersih sekalipun. Akibatnya, diare, muntah, dan sakit perut bisa muncul dalam waktu singkat setelah terpapar. Anak-anak dan lansia menjadi kelompok paling rentan mengalami dehidrasi.

  1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Infeksi saluran pernapasan seperti batuk, demam, hingga sesak napas juga dapat muncul akibat paparan mikroba dari air genangan. Udara lembap dan lingkungan yang tidak bersih membuat bakteri dan virus lebih mudah berkembang.

Langkah Pencegahan Selama Musim Hujan

Masyarakat perlu memahami bahwa genangan air hujan bukan sekadar masalah kebersihan, melainkan ancaman kesehatan yang nyata. Beberapa langkah sederhana untuk mencegah risiko antara lain:

  • Menghindari kontak langsung dengan air genangan
  • Menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar
  • Mencuci tangan setelah memegang barang yang terkena percikan air
  • Membersihkan lingkungan dan memastikan tidak ada genangan air
  • Segera membersihkan dan mengeringkan area rumah setelah hujan

Memahami bahaya air genangan hujan adalah langkah awal untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan, risiko kesehatan saat musim hujan dapat diminimalkan. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait