Makassar (11/9/2023): Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengajak para praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), untuk berinovasi mendalami isu kebijakan publik. Upaya tersebut dapat dimulai dari penyusunan tugas laporan akhir sebagai syarat kelulusan.
Yusharto mengatakan pihaknya bersedia membantu setiap praja yang berinovasi dalam tugas akhirnya. Adapun bantuan tersebut berupa pembinaan dalam proses penulisan hingga penyediaan data-data terkait yang dibutuhkan.
“BSKDN siap membantu dalam proses penulisan dan penyediaan data yang dibutuhkan dalam laporan akhir,” ungkapnya saat mengisi kuliah umum di Kampus IPDN Regional Makassar, Sulsel, pada Sabtu (9/9/2023).
Melalui proses pembinaan tersebut, Yusharto yakin ke depan kualitas purna praja IPDN akan semakin meningkat. Begitu pula dengan kontribusi mereka terhadap negara dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami percaya praja IPDN mampu berkontribusi menciptakan inovasi-inovasi yang unggul,” ujarnya.
Lebih lanjut Yusharto menjelaskan, inovasi yang unggul adalah yang bermanfaat bagi masyarakat misalnya memberikan kemudahan dalam mengakses layanan dasar baik kesehatan, pendidikan, maupun layanan perlindungan masyarakat.
“Harus kita pahami bahwa inovasi yang unggul tidak lahir begitu saja tanpa kerja sama yang baik dengan berbagai pihak,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Yusharto juga membeberkan peta kekuatan inovasi Sulsel pada 2022 berdasarkan variabel ukur Indeks Inovasi Daerah (IID). Berdasarkan data tersebut Sulsel mengalami peningkatan pada seluruh variabel ukur, namun terjadi penurunan pada variabel institusi dan kecanggihan produk.
Sementara itu, hasil pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) Sulsel tahun anggaran 2021 menujukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 hasil pengukuran IPKD Provinsi Sulsel mencapai 58,223, sementara pada tahun 2021 nilainya naik menjadi 78,643.
“Pada tahun 2021 terjadi kenaikan yang cukup signifikan dan peningkatan peringkat dari perlu perbaikan menjadi baik,” jelas Yusharto.
Melihat hasil pengukuran IID dan IPKD yang terus membaik, Yusharto optimistis ke depan Pemprov Sulsel akan menempati posisi yang semakin unggul sebagai daerah terinovatif dengan predikat pengelolaan keuangan yang semakin baik. Sebagai lembaga yang memiliki tugas dan fungsi (tusi) melakukan pembinaan dan pengawasan (binwas) terhadap pemerintahan daerah, pihaknya selalu siap membantu Sulsel menjadi daerah yang maju dengan inovasi yang unggul dan pengelolaan keuangan yang baik.
“Sebagai pembina inovasi di tingkat nasional, kami siap membantu daerah meningkatkan ekosistem inovasi dan kemampuan pengelolaan keuangan daerahnya, sehingga semakin maju dan masyarakatnya sejahtera,” pungkasnya. (*)