Kalimantan Timur (20/4/2022): Dalam menyusun rencana dan program inovasi, pemerintah hendaknya memiliki informasi dan data yang cukup. Keduanya akan sangat menentukan perkembangan inovasi di suatu wilayah. Pemerintah daerah yang jeli dengan data berarti mereka siap melakukan berbagai perubahan di daerahnya.
Demikian disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto, dalam seminar inovasi daerah bertema Menciptakan Ekosistem Inovasi Daerah Menuju Paser Maju, Adil, dan Sejahtera, di gedung Awa Mangkuruku, Kabupaten Paser, Selasa (19/4/2022).
“Data itu penting. Dengan data yang lengkap, kita dapat mengevaluasi dan selanjutnya meningkatkan inovasi daerah kita,” ucapnya.
Evaluasi dengan data, lanjut Eko, akan mempermudah pemerintah daerah untuk mengenali apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan daerahnya.
“Kita dapat meningkatkan lagi inovasi. (Dengan data) kita pelajari betul Pak, dimana (inovasi) yang menurun, itulah yang kita kejar. Dimana nilai yang sudah baik, kita tingkatkan,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Ia juga mengatakan, pemerintah daerah yang cakap membaca informasi tidak akan kekurangan ide dalam menyusun aneka program inovasi. “Kita amati inovasi baik yang dilakukan di daerah lain. Kemudian kita modifikasi dan sesuaikan dengan situasi daerah kita. Supaya ada progres,” tekannya di hadapan hadirin.
Di sisi lain, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser, Mukin menyambut gembira kegiatan ini. Arahan Eko, menurutnya, akan membantu Kabupaten Paser untuk mempertahankan bahkan meningkatkan Indeks Inovasi Daerah yang diraih kabupatennya.
“Kami terus bersinergi untuk membangun sistem inovasi. Pada tahun 2020 lalu, Kabupaten Paser meraih predikat Kabupaten Sangat Inovatif. Kabupaten Paser pun meraih peringkat tertinggi dari seluruh kabupaten di Kalimantan Timur. Namun tahun 2021 kita sedikit turun menjadi Inovatif,” terang Mukin.
Ia yakin tahun ini akan ada peningkatan signifikan dalam raihan indeks inovasi daerahnya. “Diharapkan meningkat. Karena ada dukungan penuh dari berbagai pihak. Terlebih lagi dengan adanya agen perubahan,” ujarnya.
Agen perubahan, terang Mukin, adalah program kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengawal perubahan dan inovasi di Kabupaten Paser. Penguatan inovasi pada data dan informasi, sebagaimana disampaikan Eko tadi, juga akan didukung oleh agen perubahan tersebut.
Sampai acara digelar, Ia menceritakan, belasan perangkat daerah telah bergabung. “Ada pejabat eselon III dan II yang mendaftar menjadi agen perubahan. Pejabat eselon III yang bersedia (mendaftar) berjumlah sebanyak 18 pejabat, dan satu orang penjabat eselon II,” ungkapnya. (*)