Jakarta (8/7/2022): Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menandatangani perjanjian kerja sama dengan lima perguruan tinggi di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan kajian strategis pemerintahan dalam negeri. Kelima universitas tersebut adalah Universitas Sriwijaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Tadulako, dan Politeknik Negeri Malang.
“Kami sangat bersyukur dalam kesempatan ini dapat bekerja sama dengan bapak-ibu semua, untuk membantu dalam meningkatkan kajian-kajian strategis dalam negeri. Kegiatan yang kita lakukan saat ini adalah kegiatan yang mulia, karena menjadi bagian dari upaya mempercepat proses pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat,” ujar Kepala BSKDN, Eko Prasetyanto dalam sambutannya setelah penandatanganan perjanjian kerja sama, Jumat (8/7/2022).
Kerja sama ini, lanjut Eko, merupakan langkah yang perlu diambil BSKDN untuk merajut kolaborasi dengan berbagai elemen di masyarakat. Dalam hal ini adalah perguruan tinggi. Ia mengharapkan kajian yang dihasilkan bersama nanti dapat menjadi patokan untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk pelayanan masyarakat.
“Perjanjian ini merupakan langkah awal yang baik untuk kita semua. Semoga hasil kajian yang nanti dihasilkan bersama dari kerja sama ini dapat dijadikan rujukan untuk memperbaiki penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat. Di samping itu juga untuk memberikan masukan pada bapak pimpinan Menteri Dalam Negeri untuk mengambil berbagai keputusan nantinya,” tambahnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako, Muhammad Rusdi, yang mewakili lembaganya saat menandatangani surat perjanjian kerja sama menyampaikan apresiasi pada BSKDN. Dengan kerja sama ini, ia melanjutkan, Universitas Tadulako dapat semakin konsisten dalam meningkatkan riset di tingkat universitas serta turut mengambil andil dalam pengabdian masyarakat.
“Tentu kami dari pihak perguruan tinggi sangat mengapresiasi kerja sama ini. Karena dengan adanya kerja sama ini, kami diberikan kesempatan oleh Litbang (BSKDN Kemendagri) untuk berpartisipasi dalam inovasi daerah, yang bertujuan untuk menyejahterakan masyarakat,” ucap Rusdi.
Penguatan inovasi daerah memang menjadi sasaran utama kerja sama. Eko mengharapkan kerja sama tidak hanya terhenti pada satu bidang, tapi juga dapat dilanjutkan pada bidang-bidang strategis lain di lingkup BSKDN. “Ini (kerja sama) dimulai dari pusat litbang inovasi daerah, untuk menyelesaikan tantangan inovasi daerah. Tentu ini juga akan diikuti oleh pusat-pusat Litbang yang lain, dalam rangka menyelesaikan tugas pokok dan fungsi masing-masing,” harap Eko. (*)