Konflik Israel dan Iran Kian Memanas, Sejumlah Negara Evakuasi Warganya

Bagikan

Konflik Israel dan Iran Kian Memanas, Sejumlah Negara Evakuasi Warganya
Sejumlah Negara Evakuasi Warganya dari Iran dan Israel, Foto: Istimewa

Jakarta, Nusantara Info: Para warga negara asing yang tinggal di Iran dan Israel diminta untuk segera meninggalkan kedua negara tersebut dan kembali ke negara asalnya, mengingat konflik dua negara tersebut kian memanas.

Setelah Israel pada Jumat (13/6/2025) menginisiasi serangan udara ke Iran menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran, penyerangan ini lantas menyulut serangan balasan Teheran. Kedua negara saling berbalas serangan dengan rudal dan pesawat nirawak yang berisiko menewaskan warga sipil. Israel pun menutup jalur udara, warga negara asing di negara tersebut lantas yang dievakusi melalui ke negara-negara tetangga terdekat.

Evakuasi Oleh Negara-Negara Eropa

Negara-negara Eropa telah berhasil merepratiasi ratusan warga negaranya dari Israel. Republik Ceko dan Slovakia sempat mengevakuasi 181 orang menggunakan pesawat pemerintahan.

“Tidak dimungkinkan untuk mengirimkan pesawat militer secara langsung ke Israel,” jelas Menteri pertahanan Ceko dalam sebuah pernyataan resmi.

“Warga negara melewati perbatasan dengan berjalan kaki, diarahkan menggunakan bus untuk menuju bandara terdekat negara tetangga,” tambahnya.

Pemerintah Jerman juga mengevakuasi warganya pada hari Rabu (18/6/2025) dan Kamis (19/6/2025) melalui Yodania. Warga negara Polandia telah berhasil dievakuasi pada Rabu (18/6/2025), sedangkan sebanyak 105 warga negara Yunani telah berhasil dipulangkan beserta sejumlah negara asing melalui Mesir dan 148 orang mendarat di Ibukota Bulgaria, Sofia, Selasa (17/6/2025).

Duta besar AS untuk Israel menginformasikan rencana evakuasi warga melalui jalur udara dan laut. Kedutaan sedang mengusahakan penerbangan dan kapal laut untuk warga negara AS yang hendak meninggalkan Israel.

Evakuasi Negara-Negara Asia dan Australia

Indonesia sedang bersiap untuk mengevakuasi sekitar 380 warganya yang saat ini berada di Iran melalui jalur darat, demikian disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia pada hari Kamis (19/6/2025).

“Dua hari ini di mana situasi semakin meningkat, yang disasar bukan saja target militer tapi juga sipil . Evakuasi penerbangan sudah tidak memungkinkan lagi, jadi satu-satunya cara adalah jalur darat. Ini akan dimulai malam ini,” ujar Menteri Luar Negeri Sugiono pada awak media Kamis, (19/6/2025).

Baca Juga :  Teror Jarum Suntik di Eropa Hantui Perempuan di Keramaian

Sedangkan 42 warga negara Indonesia yang melakukan ziarah di Yerusalem, Israel, sudah kembali ke Indonesia pada Rabu (18/6/2025) dengan mengambil jalur darat menuju Yordania.

China telah mengevakuasi 1.600 warga negaranya dari Iran dan ratusan dari Israel. Kedutaan dan konsulat akan terus mengasistensi proses transfer dan evakuasi warga negara Cina berjalan dengan aman.

Pakistan telah menutup akses perbatasannya dengan negara tetangganya, Iran. Namun, akses tetap dibuka bagi bagi warga negaranya yang ingkin kembali ke Pakistan. Sekitar 1.000 warga Pakistan telah mengungsi dari Iran termasuk di antaranya 200 mahasiswa.

Terdapat 10.000 warga India di Iran dan 30.000 warga India di Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri India mengungkapkan, bahwa sekitar 110 mahasiswa telah meninggalkan Iran lewat perbatasan dengan Armenia dan mendarat dengan selamat di New Delhi pada hari Kamis (19/6/2025).

Vietnam, yang memiliki lebih dari 700 warga negara yang tinggal di Israel dan puluhan di Iran. Kementerian Luar Negeri Vietnam pada Kamis (19/6/2025), mengonfirmasi 18 warga negaranya telah berhasil dievakuasi dari Iran, 16 di antaranya telah kembali ke Vietnam.

Jepang juga telah menyiagakan pesawat militernya untuk mengangkut untuk 1.000 warga negara Jepang yang tinggal di Israel, dan sekitar 280 orang di Iran. Namun, Kedutaan Besar Jepang di Iran dan Israel juga mempersiapkan armada bus untuk mengevakuasi warganya ke negara-negara tetangga.

Australia telah mulai mengevakuasi 1500 penduduknya dări Iran dan lebih dari 1.200 penduduknya dari Israel. Rentetan rudal terlalu berisiko membuat pesawat sipil mendarat dengan aman di kedua negara tersebut.

“Wilayah udara ditutup, terlalu beresiko pesawat sipil Australia untuk masuk, kami membawa sejumlah warga Australia keluar dari Israel melalui perbatasan darat. Kami berupaya mengevakuasi lebih banyak warga Israel keluar dałam 24 jam ke depan,” kata Menteri Luar Negeri Ausralia, Penny Wong, kepada lembaga penyiaran nasional Australia ABC. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait