Merauke (16/7/2021): Pelabuhan Kumbe di Distrik Kumbe, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, menjadi penyokong perekonomian di daerah itu. Melalui Pelabuhan Kumbe, hasil pertanian seperti beras dengan menggunakan kapal tradisional dikirim ke Pelabuhan Merauke untuk didistribukan ke daerah lain.
Pelabuhan Kumbe merupakan Satuan Kerja (Satker) dari KSOP Kelas IV Merauke.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelabuhan Kumbe Kaisori T. Inggamer mengatakan, Pelabuhan Kumbe merupakan pelabuhan penyeberangan nelayan, di mana para nelayan di Pelabuhan Kumbe berlayar hingga ke Probolinggo.
“Jadi, Pelabuhan Kumbe ini bisa mengeluarkan surat izin berlayar untuk nelayan. Selain itu, Pelabuhan Kumbe juga melayani kegiatan perusahan PT Tunas Jaya,” katanya.
Kehadiran Pelabuhan Kumbe ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat sekitar. Meskipun sarana dan prasarana di pelabuhan masih sangat terbatas, namun kehadiran pelabuhan ini sangat membantu kegiatan masyarakat sebagai sarana transportasi, contohnya dari Kurik menuju Kumbe jika melalui jalur darat memakan waktu tempuh hingga satu jam, sedangkan menggunakan penyeberangan Belang hanya 15 menit saja.
“Penyeberangan ini jadi favorit masyarakat karena lebih cepat dibanding melalui jalur darat harus putar dulu,” ujar Kaisori.
Tarif penyeberangan Belang sangat terjangkau, untuk satu motor dikenakan Rp 25,000 dan maksimal motor yang diangkut adalah lima motor. “Kalau yang bawa motor dikenakan tariff, sedangkan yang tidak bawa kendiaraan tidak dikenakan biaya,” sambung Kasatker.
Tidak hanya itu. Kehadiran Pelabuhan Kumbe juga berdampak terhadap harga bahan-bahan pokok di daerah menjadi lebih murah. (*)
