Jakarta, Nusantara Info: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran riil masyarakat Indonesia per kapita pada tahun 2025 mencapai Rp12,802 juta per tahun, naik Rp461 ribu dibandingkan 2024 yang tercatat Rp12,34 juta per kapita.
Data historis BPS menunjukkan tren pengeluaran riil per kapita masyarakat Indonesia terus meningkat, yakni tahun 2020 sebesar Rp11,01 juta, 2021 sebesar Rp11,15 juta, 2022 sebesar Rp11,47 juta, dan 2023 sebesar Rp11,89 juta.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menjelaskan pengeluaran riil per kapita per tahun mencerminkan rata-rata konsumsi penduduk dalam setahun, dihitung berdasarkan harga konstan 2012 dengan Jakarta Selatan sebagai wilayah acuan.
“Pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan sebesar Rp12,802 juta. Artinya, rata-rata pengeluaran riil penduduk Indonesia 2025 mencapai Rp12,802 juta untuk satu tahun dan per orang,” ujarnya konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal III 2025
Selain pengeluaran riil, BPS juga merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025. Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan tercatat 5,04 persen secara tahunan (yoy), meningkat dibandingkan kuartal III 2024 yang sebesar 4,95 persen.
Rincian PDB Indonesia kuartal III 2025:
- Harga berlaku: Rp6.060 triliun
- Harga konstan 2012: Rp3.444,8 triliun
Sementara pertumbuhan secara kuartal ke kuartal (qtq) tercatat 1,43 persen, lebih rendah dibanding kuartal II 2025 yang tumbuh 1,52 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 dibanding kuartal III 2024 tumbuh sebesar 5,04 persen. Jika dibanding kuartal II 2025, pertumbuhan qtq sebesar 1,43 persen,” jelas Edy.
Pencapaian ini menunjukkan ekonomi Indonesia tetap stabil dan tumbuh di atas 5 persen secara tahunan, sejalan dengan konsumsi rumah tangga yang meningkat, ditopang pengeluaran riil masyarakat.
Menurut Edy, pengeluaran riil per kapita yang meningkat menjadi indikator penting konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Kenaikan pengeluaran riil ini mencerminkan daya beli masyarakat yang membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya, meskipun tetap perlu diwaspadai tekanan inflasi dan kenaikan harga barang. (*)
