
Supiori, Nusantara Info: Peran pelabuhan sebagai simpul strategis dalam sistem transportasi nasional ditegaskan kembali dalam kegiatan Sosialisasi Pengembangan Pelabuhan Korido, Keselamatan Pelayaran & Konektivitas Teritorial yang digelar di Korido, Kabupaten Supiori, Papua, Kamis (13/11/2025). Kegiatan ini menyoroti pentingnya perencanaan pengembangan pelabuhan yang terstruktur agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka peluang investasi, memperkuat konektivitas, hingga menunjang teritorial negara di kawasan perbatasan.
Acara yang tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Supiori Heronimus Mansoben, Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otsus Papua Billy Mambrasar, Laus Ketua Umum Analisis Papua Strategis dan mantan Tenaga Ahli KSP 2018–2023 Deo Calvin Rumayom, Anggota DPD RI Paul Finsen Mayor, Panglima Koopsud III Marsda Aditama, serta Kepala Kantor UPP Kelas III Korido Willem Thobias Fofid.

Pelabuhan Korido, Aset Strategis yang Harus Terus Dikembangkan
Dalam sambutannya, Bupati Supiori Heronimus Mansoben menegaskan bahwa pengembangan Pelabuhan Korido akan membawa dampak signifikan bagi masyarakat.
“Dengan berlangsungnya sosialisasi ini, kita berharap percepatan pengembangan Pelabuhan Korido bisa benar-benar dirasakan manfaatnya. Kehadiran kapal putih atau layanan PSO akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat, memicu tumbuhnya usaha baru, serta meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Heronimus.
Pelabuhan Korido, yang memiliki sejarah panjang sejak 1922 pada masa pemerintahan Hindia Belanda, telah beberapa kali mengalami tahap pembangunan. Menurut pemaparan Laus Rumayom, perkembangan pelabuhan ini memasuki fase konstruksi awal pada 1988, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada rentang 1990–1995, dan kembali diperbarui pada 2015–2017.
“Perkembangan Pelabuhan Korido ini tidak terlepas dari sejarah keagamaan, pendidikan, hingga pusat pemerintahan di masa lalu. Kini, pemerintah terus melakukan percepatan termasuk menghadirkan kapal penumpang berukuran besar melalui skema PSO,” jelas Laus.

Dorong Investasi dan Komoditas Unggulan Daerah
Billy Mambrasar menyampaikan bahwa keberadaan pelabuhan akan membuka ruang investasi baru khususnya di sektor maritim, serta memperluas pasar komoditas unggulan Supiori ke berbagai daerah lain di Indonesia.
“Pelabuhan adalah jantung konektivitas. Dengan pengembangan Pelabuhan Korido, semakin banyak peluang usaha dan peningkatan ekonomi lokal yang bisa tercipta,” kata Billy.
Senada, Anggota DPD RI Paul Finsen Mayor menilai kegiatan sosialisasi ini adalah bukti nyata kerja kolaboratif lintas sektor untuk mempercepat pembangunan di Supiori.
Dukungan Masyarakat Adat dan Lintas Sektor

Kepala Kantor UPP Kelas III Korido, Willem Thobias Fofid juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat adat dan agama yang selama ini mendukung program pemerintah di bidang kepelabuhanan.
“Pengembangan pelabuhan akan meningkatkan fasilitas dan kapasitas operasional, sehingga Pelabuhan Korido nantinya siap melayani kapal-kapal berukuran besar, termasuk kapal PSO,” ungkapnya.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri pula oleh berbagai unsur pimpinan daerah dan tokoh masyarakat, mulai dari Ketua DPRK Supiori Dolfinus Mansoben, Wakapolres Supiori, perwakilan Kejari Biak Numfor, KSOP Biak, Kodim 1708 Biak Numfor, hingga BPN dan BPS. Kehadiran Dewan Adat Papua, Dewan Adat Supiori, tokoh agama, UMKM, dan masyarakat umum menunjukkan besarnya dukungan untuk percepatan modernisasi Pelabuhan Korido. (*)


![Maxim_2[1]](https://nusantarainfo.com/wp-content/uploads/2025/11/Maxim_21-200x112.jpg)



