
Supiori, Nusantara Info: Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Korido menggelar Apel Komando Layanan Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) pada Kamis (18/12/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di lapangan apel Kantor UPP Korido, Kabupaten Supiori, Papua.
Apel komando ini menjadi pembukaan resmi posko layanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekaligus apel perdana yang melibatkan para stakeholders setempat. Sejumlah unsur hadir dalam kegiatan tersebut, mulai dari Pemerintah Kabupaten Supiori yang diwakili Kepala Distrik Supiori Selatan, unsur TNI/Polri, hingga perwakilan kementerian dan lembaga terkait.
Turut hadir antara lain Kepala Polsek Supiori Selatan, Komandan Koramil 1708-04 Supiori Selatan, Pimpinan Perwakilan Kantor SAR Nasional Biak Numfor di Supiori, Kepala Puskesmas Korido, serta Kepala Kampung Fanindi bersama Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam) Kampung Fanindi.
Kepala Kantor UPP Kelas III Korido, Willem Thobias Fofid menjelaskan bahwa pada layanan Angkutan Laut tahun 2025 ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengerahkan tiga kapal perintis untuk melayani masyarakat di wilayah Supiori dan sekitarnya. Ketiga kapal tersebut yakni KM. Sabuk Nusantara 94, KM. Sabuk Nusantara 63, dan KM. Sabuk Nusantara 64.

“Ketiga kapal perintis ini melayani lintasan trayek sejumlah pelabuhan dan pulau-pulau terluar di Supiori, seperti Pelabuhan Korido, Kepulauan Aruri, Insubabi, Pelabuhan Yenggarbun di sisi utara Supiori, Pulau Meosbepondi, hingga Kepulauan Mapia yang merupakan pulau terluar dan terdepan Indonesia di Samudera Pasifik,” ujar Willem.
Ia menegaskan bahwa keberadaan kapal perintis tersebut memiliki peran strategis dalam menjamin konektivitas, kelancaran arus penumpang dan barang, serta mendukung mobilitas masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru.
Dalam kesempatan yang sama, arahan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyud, disampaikan kepada seluruh peserta apel. Dirjen Perhubungan Laut menekankan delapan fokus utama dalam penyelenggaraan layanan Angkutan Laut Nataru 2025/2026.
Delapan fokus tersebut meliputi pengutamaan keselamatan pelayaran, peningkatan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran, penguatan koordinasi lintas sektor dengan BMKG, Basarnas, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan operator pelayaran. Selain itu, juga ditekankan pentingnya langkah antisipatif terhadap potensi gangguan, pemanfaatan media sosial melalui dukungan Social Media Response Team (SMRT), serta pelaksanaan tugas dengan penuh tanggung jawab, dedikasi, dan integritas.

“Petugas juga diminta untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan tugas dan kondisi lapangan secara berkala, akurat, dan tepat waktu, serta berkomitmen mewujudkan penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 yang baik, lancar, aman, dan selamat,” demikian arahan Dirjen Perhubungan Laut.
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan prinsip “Zero Compromise for Safety” atau tidak ada kompromi terhadap keselamatan.
Willem menambahkan, delapan fokus utama tersebut menjadi penyemangat sekaligus perhatian serius bagi seluruh petugas yang akan melaksanakan dinas jaga selama periode layanan Nataru.
“Kami berharap pelayanan angkutan laut dapat berjalan optimal demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” pungkasnya. (*)






