
Tangerang, Nusantara Info: Sekelompok masyarakat yang menamakan diri Gabungan Forum Masyarakat Kelurahan Jatake menggelar aksi unjuk rasa terhadap SMA Negeri 11 Kota Tangerang, Banten, Senin (30/6/2025).
Aksi ini digelar lantaran sekolah yang beralamat di Jalan Gatot Subroto, Jatake, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, dinilai tak transparan dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026.
Mustofa Ali, salah satu warga yang berunjuk rasa mengatakan Sistem SPMB tahun ini tidak bisa dibuka atau diakses oleh masyarakat umum, beda dengan tahun sebelumnya.
“Kita bisa mengakses sistem SPMB berapa yang masuk zonasi, siapa yang keluar. Di tahun ini saya tanyakan kepada kapala sekolah, kenap kami sama sekali tidak bisa membuka sistem, sedangkan kita ada Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik,” ujarnya kepada awak media, Senin (30/6/2025).
Menurut Mustofa, masyarakat menuntut transparasi sistem SPMB di SMA Negeri 11 dan pihak sekolah tidak mau membuka sistem tersebut.
“Jadi tuntutan kami adalah membuka SPMB dari kemarin, namun mereka tidak mau membuka itu karena ada perintah dari atasan,” terangnya.
Selain itu, pihaknya memprotes adanya sistem domisili yang terkesan serupa dengan sistem prestasi.
“Kami juga menuntut di mana saya mendapat informasi dari calon wali murid bahwa batasan domisili terkait nilai. Jadi, misalnya kalau di SMA 11 ini 87, berarti kalau di luar 87 misalnya 88 atau 89 kan harusnya masuk jalur prestasi. Harusnya sistem itu yang dipakai, nah itu yang tidak bisa mereka perlihatkan,” jelas Mustofa.
Oleh karena itu, pihaknya meminta sistem yang baku atas hal tersebut. Sebab di sekolah lain dapat membuka sistem tersebut kepada public.
“Mereka tidak buka itu, mereka hanya memperlihatkan bahwa yang masuk terendah dan bukan tertinggi, ini kan jalur domisili. Kalau prestasi mungkin tak mengapa, padahal maksimal di sini yang saya lihat 87, berarti kalau sudah di atas 87 harusnya bersaingnya bukan jalur domisili, tetapi prestasi non akademik,” ucap Mustofa.
Dia juga menekankan bahwa ada sebanyak 20 masyarakat Jatake yang tidak diterima oleh SMA Negeri 11 Kota Tangerang. Untuk itu, pihaknya mengancam akan melakukan aksi dengan skala lebih massif.
“Bila perlu kita pasang tenda, sebab sekolah sudah angkat tangan terkait hal ini, sayangnya ada yang ditutup-tutupi sama mereka,” pungkasnya. (*)