TNI Temukan Ladang Ganja Seluas 5.000 Meter di Pegunungan Bintang, Diduga Jadi Sumber Pendanaan KKB

Bagikan

TNI Temukan Ladang Ganja Seluas 5.000 Meter di Pegunungan Bintang, Diduga Jadi Sumber Pendanaan KKB

Pegunungan Bintang, Nusantara Info: TNI melalui Satgas Yonif 512/QY menemukan ladang ganja seluas 5.000 meter persegi di Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jumat (28/3/2025). Diduga, ladang ganja tersebut menjadi salah satu sumber pendanaan bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Komandan Satgas Yonif 512/QY, Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo mengatakan, bahwa berdasarkan informasi intelijen, ladang ganja seluas 5.000 meter persegi tersebut berpotensi menjadi sumber pendanaan bagi KKB.

“Ladang ganja yang kami temukan di Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, ini diduga menjadi salah satu sumber pendanaan KKB,” ujarnya, Sabtu (29/3/2025).

Lebih lanjut Galih menjelaskan, bahwa penemuan ini juga didukung oleh beberapa bukti yang ditemukan di sebuah gubuk yang berada di sekitar ladang ganja tersebut, salah satunya adalah bendera Bintang Kejora yang diamankan saat penggeledahan.

“Ladang ganja yang ditemukan ini sebanyak 204 pohon bersama sebuah kain bendera Bintang Kejora dan tiga buah solar Cell,” jelasnya.

Dengan ditemukannya bendera Bintang Kejora di gubuk sekitar ladang ganja tersebut menguatkan dugaan, bahwa KKB masih aktif melakukan pergerakan di wilayah Pegunungan Bintang.

Sebagai informasi, barang bukti yang telah ditemukan oleh Satgas Yonif 512/QY telah diserahkan kepada Mapolres Pegunungan Bintang untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Penyerahan barang bukti dilakukan langsung oleh Letkol Inf Galih Sakti Pramudyo kepada Wakil Kepala Polres Pegunungan Bintang, Komisaris Polisi (Kompol) Micha Toding Potty.

Dengan adanya temuan tersebut, menurut Kompol Micha menjadi bukti nyata bahwa aparat keamanan terus berupaya menekan aktivitas kelompok seperatis di Papua.

“Kami akan menindaklanjuti temuan ini dengan penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap jaringan yang terlibat,” pungkasnya. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait