Omzet UMKM di Bandara Terjun Bebas, CEO Securitech Fauzi : Pelaku Usaha Menunggu Turunnya Kebijakan

Bagikan

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), selama pandemi Covid-19, jumlah penerbangan di Indonesia terus mengalami penurunan.

Data April 2020 tercatat, penumpang hanya mencapai 0,84 juta orang, dan angka ini turun 81,7 persen secara bulan ke bulan dari sebelumnya 4,58 juta dan 85,18 persen secara year on year (yoy). Sedangkan pada April 2019, masih berada pada angka 5,66 juta orang.

Sementara, jumlah penumpang penerbangan internasional lebih anjlok lagi. Jumlahnya hanya mencapai 0,03 juta orang selama bulan April 2020.

Akhmad Fauzi Saat Terima Penghargaan Tenant Gathering 2018

Akibat kondisi ini, pelaku usaha UMKM pun terkena imbasnya. Pendapatan mereka pun turut mengalami penurunan karena sedikitnya jumlah penumpang. Salah satunya adalah Securitech Indonesia, UMKM yang bergerak pada bidang jasa pembungkusan bagasi di bandara.

CEO Securitech Indonesia Akhmad Fauzi mengemukakan, bahwa hampir seluruh unit wrapping atau jasa yang bergerak di bidang pembungkusan bagasi penumpang terkena dampak akibat menurunnya jumlah penumpang di bandara selama pandemi Covid-19.

Staf Securitech Indonesia

“Hampir di seluruh bandara di Indonesia, omzet kami terjun bebas,” ujar Fauzi.

Lebih lanjut Fauzi mengatakan, saat ini semua tenant dan mitra pengusaha bandara tengah berjuang di masa pandemi. Menurutnya, pelaku usaha menunggu turunnya kebijakan yang sangat luar biasa dari Otoritas Bandara yang dapat meringankan beban mitra saat ini.

“Kita percaya, Angkasa Pura lebih mengutamakan UMKM unggulan lokal yang dikelola mitranya secara professional, bukan perusahaan asing ataupun anak perusahaan,” ungkapnya.

Akhmad Fauzi Menerima Simbolis dari Garuda Indonesia

Fauzi menambahkan, PT Angkasa Pura dan anak perusahaannya juga harus mendukung program kerja mitra lama di bandara atau mitra UMKM di bandara.

CEO yang banyak meraih penghargaan di bidang kemitraan ini yakin, bahwa Angkasa Pura dan anak perusahaannya memiliki program kerja membangun dan berkerjasama, bukan menyingkirkan pesaing.

Baca Juga :  Akhirnya, Bandara Tunggul Wulung Dapat Persetujuan Pelatihan Terbang Malam Secara VFR

“Setidaknya di masa pandemi Covid-19 ini, biaya sewa konsesi bisa lebih bersahabat dengan kantong pengusaha UMKM atau pengusaha Nusantara. Jangan sampai jual rumah atau asset hanya untuk melunasi sewa atau konsesi bandara,” sambung Fauzi.

Staf Securitech Indonesia

Sementara itu, Fauzi juga mengapresiasi kepedulian Menteri BUMN Erick Thohir kepada pelaku UMKM di bandara. Seperti yang diberitakan pada beberapa waktu lalu, Erick Thohir meminta PT Angkasa Pura I dan II memaparkan strategi bisnis ritelnya di bandara-bandara yang mereka kelola.

Menteri BUMN ingin porsi UMKM lebih besar dari pada gerai-gerai milik perusahaan asing di bandara-bandara di Indonesia.

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait