Bali (20/5/2022): Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah, dan Indeks Inovasi Daerah sangat penting dalam peningkatan kinerja pemerintah daerah. Kesatuan pemahaman pemerintah daerah dan pemerintah pusat pada ketiga indeks tersebut akan sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan pengukuran.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN), Eko Prasetyanto dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah, Indeks Kepemimpinan Kepala Daerah, dan Indeks Inovasi Daerah di Bali, Kamis, (19/5/2022).
“Setiap (indeks) pengukuran memerlukan pemahaman kita bersama. Uji coba di berbagai tempat, baik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota telah dilakukan untuk mematangkan indeks tersebut. Ini penting dilakukan untuk kemajuan kita bersama,” ujar Eko.
Mengukur kinerja pemerintah daerah melalui ketiga indeks tersebut, lanjut Eko, juga dilakukan agar pemerintah daerah dapat konsisten di tengah perubahan zaman yang demikian cepat.
“Kita sadari, perubahannya begitu cepat, atau sering disebut dengan VUCA, perubahan yang sangat cepat, tidak menentu, kompleks, dan tidak jelas. Siapa yang menyangka dua tahun lalu akan ada pandemi Covid-19? Tidak ada,” ungkapnya lagi.
Sebab itu, ia mengharapkan, dengan variabel dan indikator yang digunakan dalam ketiga indeks tersebut dapat menjadi pegangan untuk terus melakukan peningkatan kinerja. “Hal ini memang tidak mudah dan menjadi tantangan tersendiri. Namun kita perlu selalu optimis,” tekan Eko.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Ia mengatakan, ketiga indeks tersebut penting dalam peningkatan tata kelola pemerintahan.
“Saya percaya pengukuran ini dimaksudkan Kemendagri, selain merupakan amanat dari undang-undang tentang pemerintah daerah, tetapi ini juga pasti sesuatu yang penting dalam rangka mendorong tugas pemerintah di daerah dalam melakukan perbaikan di berbagai bidang,” ucapnya.
Dengan melihat kepentingan tersebut, Indra pun mengharapkan para peserta yang hadir dalam diskusi dapat berpartisipasi sehingga memperoleh pemahaman yang menyeluruh. “Agar ada pemahaman yang sama antara kita, sehingga selanjutnya dapat bekerja kerangka yang sama pula,” lanjutnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Kemendagri dan juga BSKDN yang telah mengadakan kegiatan tersebut di daerah mereka.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten serta kota se-provinsi Bali menyampaikan terima kasih banyak kepada Pak Eko dan segenap penyelenggara. Semoga FGD ini dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan,” pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, FGD ini diikuti oleh perwakilan perangkat daerah dari tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Bali, serta Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali. Sekretaris Badan Litbang Kemendagri, dan Kepala Pusat Litbang Kemendagri tampil sebagai pemateri dalam FGD. (*)