Jakarta, Nusantara Info: Selain Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) juga memiliki destinasi unggulan yang tak kalah eksotisnya dengan danau terbesar di Indonesia tersebut, yakni Air Terjun Ponot.
Destinasi wisata yang terletak di Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan, ini merupakan air terjun tertinggi di Indonesia. Bahkan, Air Terjun Ponot juga merupakan salah salah satu air terjun popular di Sumatera Utara selain Air Terjun Sipiso-piso dan Sigura-gura. Menariknya, ketiga air terjun tersebut berasal dari aliran anak Sungai Asahan yang menjadi sumber utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan.
Dikutip dari laman Indonesia.go.id, Ponot dinobatkan sebagai air terjun tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 250 meter dan terdiri dari tiga tingkat yang makin menambah keindahannya.
Air Terjun Ponot bersumber bersumber dari Sungai Ponot yang mengalir tenang di antara perbukitan hijau pada ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Aliran dari Air Terjun Ponot turut menciptakan sungai-sungai kecil di sekitar kolam dari titik jatuhnya air. Kucuran air yang dihasilkan air terjun ini ketika debit air sedang tinggi akan menghasilkan kabut tipis di sekitarnya. Kondisi itu membuat udara sekitar menjadi lebih sejuk.
Untuk sampai ke sini, wisatawan bisa melalui Kota Porsea di Kabupaten Tobasa yang merupakan titik terdekat. Dua lokasi terdekat lainnya adalah Rantau Parapat dan Pematang Siantar di Kabupaten Simalungun.
Sementara itu, jika melakukan perjalanan dari Medan, maka wisatawan harus menempuh waktu perjalanan hingga enam jam untuk sampai ke Air Terjun Ponot. Tak perlu khawatir bosan karena di sepanjang perjalanan wisatawan akan disuguhi indahnya pemandangan alam, termasuk panorama Danau Toba.
Saat sampai di Air Terjun Ponot, wisatawan akan disambut dengan gapura besar yang bahkan telah terlihat dari kejauhan. Setelah berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 500 meter, wisatawan sampai di anak sungai dengan bebatuan besar dan aliran air yang jernih.
Semakin berjalan ke ujung, wujud air terjun semakin jelas terlihat dan alirannya meluncur deras melewati dinding tebing terjal nyaris tegak lurus. Jalan setapak berakhir ketika kita bertemu tumpukan batu-batu alam nyaris seukuran kendaraan dan sedikit licin. Kita harus ekstra hati-hati melangkah agar bisa sampai di titik tertinggi menuju kolam air terjun. Tetapi tidak disarankan untuk berenang karena bebatuan di sekeliling kolam sangat licin.
Untuk sampai di titik tertinggi kolam air terjun, wisatawan harus berhati-hati dengan bebatuan licin. Bebatuan yang licin itu juga membuat wisatawan tidak disarankan untuk berenang.
Saat ini, Air Terjun Ponot telah menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Meski suasana sekitar air terjun masih sangat asli dan asri, tetapi pengunjung sudah bisa menemukan kedai permanen yang dibangun tak jauh dari lokasi parkir kendaraan. Kedai tersebut juga bisa menjadi lokasi istirahat bagi wisatawan. (*)