Berapa Lama Anak Boleh Main Gadget? Ini Rekomendasi Screen Time Berdasarkan Usia

Bagikan

Berapa Lama Anak Boleh Main Gadget? Ini Rekomendasi Screen Time Berdasarkan Usia
Ilustrasi Anak Main Gadget, Foto: Istimewa

Jakarta, Nusantara Info: Anak-anak masa kini tumbuh di dunia yang penuh dengan ponsel pintar, tablet, dan komputer. Pertanyaannya, berapa lama waktu yang aman bagi anak-anak untuk menggunakan gadget sesuai usia mereka?

Hingga kini belum ada aturan internasional yang seragam mengenai durasi waktu layar (screen time) anak. Namun para dokter anak, psikolog, peneliti kecanduan, dan pendidik media memiliki prinsip dasar yang sama: lebih sedikit waktu layar lebih baik bagi tumbuh kembang anak.

Bebas Layar di Usia Dini

Di tahun-tahun pertama kehidupan, para ahli menganjurkan anak bebas layar hingga usia 3 tahun. Pada fase ini, anak lebih membutuhkan kontak langsung dengan lingkungannya daripada layar digital. WHO merekomendasikan anak usia dua tahun tidak lebih dari satu jam screen time per hari.

Dr. Ulrike Gaiser, penyusun pedoman media anak di Jerman, menjelaskan pentingnya anak belajar mengatur perhatiannya sendiri, menunggu, dan memahami bahwa dunia nyata tidak bisa diubah hanya dengan sentuhan jari atau tombol.

Psikolog anak Julia Asbrand dari Universitas Jena menegaskan anak-anak memandang dunia secara berbeda. Konten yang terlihat nyata di layar dapat menakutkan bagi mereka. Selain itu, setiap menit di depan layar berarti enam kata lebih sedikit yang didengar anak dari orang tuanya berpengaruh terhadap kemampuan bahasa dan interaksi sosial di masa depan.

Panduan Waktu Layar Berdasarkan Usia

Berikut panduan waktu layar yang direkomendasikan di Jerman:

  • Usia 0–3 tahun: Sebaiknya bebas layar.
  • Usia prasekolah (3–6 tahun): Maksimal 30 menit per hari, dengan pendampingan.
  • Usia sekolah dasar (6–9 tahun): 30–45 menit per hari, dengan pendampingan.
  • Usia 9–12 tahun: Maksimal 45–60 menit per hari di waktu luang.
  • Usia 12–16 tahun: 1–2 jam per hari.
  • Usia 16–18 tahun: Sekitar 2 jam per hari.
Baca Juga :  Tertunda 3 Tahun, Perundingan Kerja Sama Perbatasan Darat Indonesia - Papua Nugini Kembali Digelar

Para ahli sepakat yang terpenting bukan hanya durasinya, melainkan kualitas konten yang dikonsumsi anak.

Pentingnya Interaksi dan Imajinasi

Sebelum masuk sekolah, anak-anak butuh bermain, mengeksplorasi dunia nyata, dan berinteraksi dengan teman sebaya. Kegiatan fisik dan bermain imajinatif penting untuk perkembangan sosial, motorik, dan kreativitas.

Mengisolasi anak sepenuhnya dari teknologi digital bukan solusi. Orang tua perlu mendampingi, mengawasi konten, serta berdialog dengan anak tentang apa yang mereka tonton. Kunci penting adalah hubungan yang baik dan komunikasi terbuka.

Orang tua juga disarankan menerapkan aturan yang jelas, misalnya jam tertentu untuk mematikan ponsel bagi seluruh anggota keluarga. Hal ini menunjukkan konsistensi sekaligus mengajarkan disiplin digital kepada anak.

Teknologi digital tidak sepenuhnya buruk. Tablet dan ponsel bisa menjadi sarana belajar dan menjaga hubungan keluarga. Namun, pengawasan orang tua, kualitas konten, dan batas waktu penggunaan gadget sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait