Mengenal Lebih Dekat Suku Batak, Adat dan Budayanya

Bagikan

Mengenal Lebih Dekat Suku Batak, Adat dan Budayanya
Sumber Foto: Istimewa

Jakarta (12/10/2022): Indonesia tak hanya kaya dengan potensi alamnya saja, tetapi juga memiliki beragam suku dan budaya. Bahkan, keragaman yang dimiliki Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara berkunjung ke negeri ini karena keunikan dari kebudayaan atau adat istiadat yang masih dipertahankan oleh suku tersebut.

Suku Batak, adalah salah suku di Indonesia yang hingga saat ini masih mempertahankan kebudayaannya. Suku terbesar ketiga di Indonesia ini masih memegang teguh tradisi dan adat istiadatnya sampai sekarang serta tetap dilaksanakan dalam kehidupan sosial orang Batak dan aktivitas sehari-harinya.
Lalu, seperti apa adat dan budaya Suku Batak? Pada kesempatan ini, kita akan mengenal lebih dekat Suku Batak dari adat hingga budayanya yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Umpasa
Umpasa merupakan kata-kata yang diucapkan seperti menyerupai pantun dalam bahasa Batak yang memiliki makna.

Umpasa begitu penting diucapkan untuk menyampaikan keinginan/harapan dalam setiap acara adat yang dilaksanakan. Jika umpasa yang disebutkan juga menjadi harapan dari para hadirin, maka secara serentak akan mengatakan “ima tutu” yang artinya “semoga demikian”.

2. Partuturan
Dalam kehidupan sehari-hari orang Batak, kekerabatan (partuturan) adalah kunci dari falsafah hidupnya dengan menanyakan marga dari setiap orang Batak yang ditemuinya.

Kekerabatan ini menjadi semacam tonggak agung untuk mempersatukan hubungan darah dan menentukan sikap terhadap orang lain dengan baik.

3. Mangulosi

Mengenal Lebih Dekat Suku Batak, Adat dan Budayanya
Sumber Foto: Istimewa


Mangulosi merupakan kegiatan memberikan ulos sebagai lambang kehangatan dan berkat bagi yang menerimanya. Dalam hal mangulosi ada aturan yang harus ditaati, yaitu hanya orang yang dituakanlah yang dapat memberikan ulos.

  • Mengulosi sering kita temukan pada saat-saat pesta, antara lain:
    Ketika anak lahir, bayi akan menerima “Ulos Parompa”.
  • Pada saat anak laki-laki menggelar pesta pernikahan, dia akan menerima “Ulos Hela” dari mertuanya.
  • Pada saatnya meninggal dunia, akan menerima “Ulos Saput”.
Baca Juga :  Kemenparekraf Kembali Bekerjasama Dengan Industri Pariwisata Guna Menunjang Akomodasi Tenaga Medis COVID-19

4. Manortor dan Margondang
Manortor adalah melakukan tarian seremonial yang disajikan dengan musik Gondang. Sedangkan tortor adalah seni tari Batak pada zaman dahulu yang merupakan sarana utama dalam melakukan ritual keagamaan yang masih bernafaskan mistik (kesurupan).

Namun sekarang, manortor dapat dijumpai pada acara pesta-pesta adat orang Batak dengan membunyikan musik Gondang Sabangunan (dengan perangkat musik yang lengkap), yang pada zaman dahulu erat kaitannya dengan pemujaan kepada Dewa-Dewa atau roh-roh nenek moyang. Budaya tortor dan musik Gondang ini tidak dapat terpisahkan.

5. Dalihan Natolu
Dahlihan merupakan sebuah tungku yang terbuat dari batu. Dahlihan Natolu artinya tungku tempat memasak yang diletakkan di atas tiga batu agar tungku tersebut dapat berdiri dengan baik. Maka ketiga batu tersebut sebagai penopang dan berjarak seimbang antara satu dengan yang lain serta tingginya juga harus sama.

Ada tiga bagian kekerabatan dalam Dahlihan Natolu, yaitu:

  • Somba Marhulahula (sembah/hormat kepada keluarga pihak istri)
  • Elek Marboru (sikap membujuk/mengayomi wanita)
  • Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga)

Itulah beberapa adat dan budaya Suku Batak yang masih bertahan hingga saat ini. Masih banyak sekali adat dan budaya menarik lainnya dari Suku Batak, tak hanya yang disebutkan di atas. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait