Mi Sop Medan Ada Juga di Jakarta

Bagikan

Mi Sop Medan Ada Juga di Jakarta
Mi Sop Medan, Foto: Syaiful W. Harahap

Jakarta, Nusantara Info: Bagi anak Medan yang merantau ke Pulau Jawa, khususnya Jakarta, mencari minuman dan makanan khas Medan jadi bagian dari perburuan kuliner.

Harap maklum, Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara terkenal dengan ragam minuman dan makanan yang khas.

Salah satu di antaranya adalah mi sop yang mulai tenar di awal tahun 1970-an. Ketika bersekolah di sebuah sekolah lanjutan teknik atas di bilangan Jalan Timor ujung di Kota Medan, mi sop jadi santapan di kala jam istirahat.

Selepas sekolah lanjutan di Kota Medan, penulis merantau ke Pulau Jawa. Sangat jarang menemukan minuman atau makanan khas Medan, seperti kolak dingin dan es campur. Begitu juga dengan mi sop yang tidak dijumpai di Jakarta.

Tapi, belakangan ini kian banyak ragam minuman dan makanan khas Medan yang bisa ditemukan di Jakarta, seperti mi dan kwetiau serta mi sop.

Di seberang halte bus TransJakarta Cawang Cililitan di Jalan Mayjen Sutoyo, Jakarta Timur, ada warung di seberang jalan warung dengan spanduk Mi Sop Medan.

Warung yang persis ada di ujung jembatan penyeberangan orang (JPO) arah Cawang – Cililitan seakan memutar balik waktu ke awal tahun 1970-an. Soalnya, ada tulisan di spanduk di warung itu: Mi Sop Medan.

Wah, itu makanan saya setiap hari di jam istirahat ketika belajar di STMN 2 di Jalan Timor, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut). Di depan sekolah itu merupakan perumahan pegawai PJKA, sekarang PT KAI.

Di jalan itu, dikenal sebagai Jalan Timor Ujung ada beberapa sekolah yaitu: STMN 2 dan STMN 3, SMAN 7 dan SMAN 8. Selain itu ada juga Perguruan Budi Murni. Di ujung jalan ada lapangan sepak bola. Tapi, sekarang saya tidak tahu pasti karena di negeri ini tanah lapang dijadikan tapak untuk bangunan umum, pemerintah dan lain-lain.

“Kau memang orang Medan?” tanya saya. Saya ingin memastikan bahwa yang menjual mi sop itu memang orang Medan.

“Saya orang Kabanjahe, Pak,” kata perempuan yang menjaga warung itu sambil menyebut marganya yaitu Ginting dengan nama Fani. Kabanjahe adalah Ibu Kota Kabupaten Karo, Sumut, sekitar 75 km arah barat daya Kota Medan.

Baca Juga :  Usai Menjalani Misi Kemanusiaan di Negara Konflik, 5 Dokter Tiba Di Tanah Air

“Pake telur, Pak,” tanya Fany. Tentu saja saya menolak karena mi sop yang saya kenal selama belajar di Medan tidak pakai telur.

Semangkok Mi Sop Medan disuguhkan Fany. “Ini sambal andaliman, Pak,” ujar Fany sambil menunjuk sambal ijo.

Menurut Fany, Mi Sop Medan berbeda dengan bakso atau pun makanan sejenis karena bumbu Mi Sop Medan lebih banyak daripada bumbu bakso.

Saya aduk-aduk mi sop, tapi kok ada mi kuning. “Tadi Bapak tidak bilang jangan pake mi kuning,” kata Fany. Satu porsi Mi Sop Medan dibanderol Fani Rp15.000.

Rupanya, di Jakarta, Mi Sop Medan sudah mengalami perubahan yang disesuaikan dengan selera warga. Tapi, tetap tidak pakai bakso.

Semula dikenal sebagai mi so, tapi belakangan lebih populer dengan nama mi sop.

Mi sop di Medan itu pakai gajih dan kuahnya bening. Tapi, Fany lebih memilih kuah dengan rendaman daging dan tulang ayam.

Warung itu dimulai Fani tahun 2016. Tapi, ketika pandemi Covid-19, dia terpaksa tutup hampir dua tahun.

Di sepanjang jalan itu banyak warung dengan makanan khas Batak. “Warung Mi Sop Medan ini 100 persen halal, Pak,” kata Fani yang mualaf sejak menikah dengan pemuda Jawa.

Fani yakin Mi Sop Medan yang diraciknya akan berbeda dengan yang dijual di beberapa warung di Jakarta.  Soalnya, di malam hari ada beberapa warung yang juga menjual Mi Sop Medan. “Saya pertahankan ciri khas bumbu dan kuahnya,” kata Fani dengan nada yakin soal menu mi sop yang dijualnya.

Sambal andaliman itu memang enak. Pedas sedikit ada pula rasa asam sehingga seimbang. Tulang ayamnya juga lunak sehingga enak dikunyah.

Saya sudah bertahun-tahun lewat jalan itu tapi tidak pernah melihat warung Fani. Rupanya, baru sekarang ada kesempatan untuk menyantap mi sop yang jadi kegemaran semasa sekolah.

Beberapa minuman dan makanan khas Medan bisa ditemukan di Jakarta. Hanya saja jarang dan biasanya di tempat-tempat tertentu. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait