Jakarta (3/11/2023): Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menekankan pentingya daerah mengelola sampah secara inovatif. Hal itu disampaikan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo saat mewakili Sekretaris Jenderal (Sekjen) Suhajar Diantoro menutup acara Indonesia International Waste Treatment Technology Forum and Expo 2023. Kegiatan yang digelar Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) tersebut berlangsung di Puri Ratna Covention Hall, Grand Sahid Jaya Jakarta pada Kamis (2/11/2023).
Yusharto mengatakan, pemerintah menargetkan 100 persen sampah dapat terkelola dengan baik pada tahun 2024. Namun, faktanya sampai tahun 2022 masih terdapat 37,65 persen sampah yang belum terkelola. Jumlah tersebut setara dengan 13.581.396 ton sampah. Dengan kondisi demikian, pemerintah perlu mendapat dukungan dari banyak pihak dalam pengelolaan sampah.
Selain pemerintah daerah (Pemda), pihak swasta dan masyarakat juga perlu dilibatkan agar pengelolaan sampah dapat semakin maksimal.
“Pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir. Rumah tangga sebagai unit terkecil masyarakat perlu diberdayakan tertutama melalui pembangunan budaya pemilihan sampah,” jelas Yusharto.
Dia melanjutkan, sudah saatnya Pemda mengubah pandangannya terkait sampah. Menurutnya, sampah perlu dilihat sebagai sumber ekonomi yang mampu mendukung kesejahteraan masyarakat. Sudah banyak daerah mengelola sampah secara inovatif dengan menjadikannya produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomi. Bahkan inovasi pengelolaan sampah dapat menurunkan angka stunting di daerah karena dikelola menjadi magot atau makanan untuk ternak ikan. Ikan yang dihasilkan dibagikan ke balita dan ibu hamil guna mencegah stunting.
“Kemendagri banyak sekali mencatat inovasi di daerah untuk tahun 2023 kami menerima laporan sebanyak 28.530 inovasi dari seluruh daerah, banyak di antaranya yang berkaitan dengan pengelolaan sampah,” ujar Yusharto.
Lebih lanjut ia mengatakan, laporan inovasi yang semakin meningkat menandakan Pemda berkomitmen penuh menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah dengan cara-cara baru yang lebih inovatif.
“Semoga pada tahun-tahun yang akan datang, inovasi pengelolaan sampah akan semakin meningkat dan manfaatnya akan semakin dirasakan masyarakat,” imbuh Yusharto. (*)