Palembang (30/1/2024): Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni melaunching secara langsung Gerakan Pasar Murah Serentak Sumatera Selatan (GPMSS). Kegiatan ini dilaksanakan di Halaman Kantor Den POM II/4 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (29/1/2024).
“Dengan memohon ridha Allah subhana wata’alla Tuhan Yang Maha Kuasa dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel dan Operasi Pasar Murah se-Sumatera Selatan secara resmi saya nyatakan dibuka dan dilaunching,” ucap Fatoni.
Gerakan Pasar Murah Serentak atau Operasi Pasar Murah ini diinisiasi langsung oleh Fatoni. Hal ini bertujuan untuk menstabilkan laju inflasi di Sumsel sekaligus membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga murah.
Fatoni mengatakan, dalam penanganan inflasi perlu dilakukan secara bersama-sama agar mendapatkan hasil yang efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.
“Kita semua tahu, bahwa kita telah melakukan banyak upaya dengan dukungan dari semua pihak tapi akan lebih baik jika penanganan inflasi ini dilakukan secara terpadu dan kompak supaya hasilnya lebih dirasakan, lebih efektif, maksimal dan tepat sasaran. Jadi kerjanya tidak sendiri-sendiri, tidak terpisah dan tetap terkoordinir,” ujarnya.
Sebelum di-launching secara resmi, Operasi Pasar Murah sendiri telah diselenggarakan sejak akhir tahun 2023 lalu, pada hari Senin, Selasa dan Kamis setiap minggunya. Fatoni mengajak masyarakat berbondong-bondong untuk datang ke Operasi Pasar Murah yang digelar di Provinsi, Kabupaten/Kota se-Sumsel secara bersama-sama.
“Ini sudah dari tahun yang lalu dan akan kita teruskan setiap hari Senin, Selasa dan Kamis. Jadi silakan kepada seluruh masyarakat setiap hari Senin, Selasa dan Kamis silakan datang ke pasar murah yang digelar Provinsi, Kabupaten Kota serentak, jadi semua harganya murah karena disubsidi,” imbuhnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang hendak berbelanja kebutuhan pokok di luar hari Senin, Selasa dan Kamis dapat datang ke Toko KePo (Kebutuhan Pokok). Toko ini merupakan milik Provinsi, Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Bulog dan berbagai instansi lainnya.
“Jadi semuanya murah. Jadi Toko KePo khusus untuk bahan pokok murah di toko yang hadir setiap hari,” ucap Fatoni.
“Gerakan serentak ini perlu kita lakukan agar hasilnya lebih dirasakan, lebih efektif dan tepat sasaran jadi lebih sporadis, tidak senidiri-sendiri, tidak terpisah-pisah, semuanya terkoordinir dan terkendali. Ini kita harapkan semua harga pokok lebih terkendali, masyarakat tidak panik dan semua kebutuhan pokok terpenuhi,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel sekaligus Sekretaris Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel Henky Putrawan dalam laporannya mengatakan Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel (GPMSS) ini akan terus dilakukan hingga menjelang Idul Fitri mendatang dengan harga subsidi.
“Sejumlah bahan pokok yang dijual melalui Pasar Murah, di antaranya beras seharga Rp 10 ribu perkilogram, gula pasir seharga Rp 13 ribu perkilogram, cabai seharga Rp 24 ribu perkilogram, bawang merah seharga Rp 10 ribu per kilogram, bawang putuh seharga Rp 20 ribu per kilogram dan telor seharga Rp 24 ribu per kilogram,” ucapnya.
Turut hadir secara fisik dan virtual, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI Andi Muhammad Idil Fitri, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, Direskrimusus Polda Sumsel Bagus Suropratomo Oktobrianto, Koordinator Datun Kejati Naungan, Danpom II Sriwijaya Kolonel Cpm Azmil Umur, Denpom II/4 Pomdam II Sriwijaya Mayor Cpm Haryadi Budaya Pela, Ketua KPPU RI M. Fanshirullah Asa dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel H. Latief. (*)