PT EDIfly Solusi Indonesia Solusi IT Industri Penerbangan di Tengah Pandemi

Bagikan

Semakin berkembangnya bisnis penerbangan di Indonesia, berbagai kebutuhan untuk mengakomodir dan penunjang kelancaran jalannya industri tersebut pun semakin banyak dicari oleh para pelaku bisnis penerbangan Indonesia, salah satunya adalah terkait IT (Information Technology) yang selama ini masih didominasi oleh produk luar negeri, bahkan dimonopoli. Sehingga para pelaku bisnis penerbangan Indonesia tidak memiliki alternatif untuk menggunakan produk dengan harga terjangkau.

Untuk memberikan solusi IT bagi industri penerbangan Indonesia yang terus tumbuh kuat, didirikanlah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dengan produk-produknya yang berkualitas dengan standar internasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi, yaitu PT EDIfly Solusi Indonesia yang didirikan pada 15 September 2017.

CEO PT EDIfly Solusi Indonesia (ESI) Tjutjuk Septiadi mengemukakan, bahwa ESI didirikan dengan misi menyediakan solusi IT yang berstandar internasional untuk industri penerbangan di Indonesia dengan mengutamakan efektifitas dan efisiensi dengan harga terjangkau.

“Industri penerbangan tidak terlepas dari teknologi, termasuk dalam berkomunikasi. Namun selama ini, solusi IT untuk industri penerbangan didominasi bahkan hampir dimonopoli oleh produk luar negeri dengan biaya yang cukup tinggi dan klien kami tidak memiliki alternatif untuk menggunakan produk lain. Oleh karena itu, PT EDIfly Solusi Indonesia hadir untuk memberikan atau mencarikan produk sejenis dengan harga yang terjangkau, berteknologi tinggi dan berstandar internasional,” katanya.

PT EDIfly Solusi Indonesia

Dengan produk yang sama, namun harga yang lebih terjangkau, menurut Tjujuk, klien dapat mengembangkan bisnisnya di industri penerbangan dengan baik. “Kami sangat menyadari, bahwa kesuksesan kami harus didahului oleh kesuksesan klien kami. Karena itu kami harus memberikan solusi, bukan beban kepada klien kami,” sambung Tjutjuk.

Lebih lanjut Tjutjuk menjelaskan, bahwa bisnis penerbangan di Indonesia sangat menjanjikan, mengingat secara geografis, Indonesia terdiri dari banyak pulau. Bahkan terdapat daerah di Indonesia yang hanya bisa dijangkau melalui transportasi udara, oleh karena itu penyedia solusi penerbangan dunia pun melirik Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial dalam industri penerbangan.

Baca Juga :  Insiden Penembakan Pesawat Wings Air PK-WJT di Dekai, Kemenhub Imbau Tingkatkan Kewaspadaan

“Melihat besarnya kebutuhan transportasi udara, PT EDIfly Solusi Indonesia memberikan solusi, baik untuk airlines yang full service, LCC hingga charter flight agar dapat berkomunikasi dengan airport, ground handling, cargo operator, dan sebagainya, agar informasi penerbangan di Indonesia dapat tercatat dengan baik,” ungkapnya.

Di tengah berkembangnya industri penerbangan, Indonesia harus menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak hanya menjadi wabah di negeri ini saja, tetapi juga dunia, sehingga berdampak terhadap penerbangan di Indonesia yang saat ini harus dijalankan dengan protokol kesehatan dalam rangka memutus penyebaran Covid-19.

Type B Inter-Connected Messaging Services EDIfly
Namun demikian, PT EDIfly Solusi Indonesia telah mempersiapkan solusi untuk mendukung pemerintah dalam program new normal, yaitu dengan mengalihkan laporan manifest penumpang, kargo dari bentuk kertas menjadi bentuk elektronik. Dengan demikian, pihak airlines dapat mengurangi biaya kertas dan operasional, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Menyikap kondisi bisnis penerbangan di tengah pandemi, Tjutjuk menambahkan, kuncinya harus tetap optimis bahwa industri penerbangan di Indonesia akan kembali normal dan lebih baik dari sebelumnya.

“Dengan adanya pandemi, justru kebutuhan komunikasi data secara elektronik sangat dibutuhkan dan produk kami memiliki empat kelebihan, yaitu mendukung Pemerintah dalam rangka menjalankan new normal dengan digitalisasi, penghematan biaya operasional di lapangan, meningkatkan layanan terhadap penumpang dan kargo serta memberikan kecepatan dan akurasi data, juga memperbaiki data dalam bentuk elektronik dan juga mendapatkan gambaran untuk pengelolaan bisnis kedepan apabila data tersebut diolah secara komprehensif,” tutup Tjutjuk.

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait