Tangerang, Nusantara Info: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa angkutan logistik menggunakan kereta api jauh lebih efisien dibandingkan truk, baik dari sisi konsumsi bahan bakar maupun kontribusi emisi karbon. Pernyataan ini disampaikan saat membuka ALFI CONVEX 2025 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Rabu (12/11/2025).
Dalam paparannya, AHY menjelaskan bahwa satu rangkaian kereta mampu mengangkut muatan setara 30 truk, yang jika diibaratkan dalam konteks transportasi orang, setara dengan 1.000 penumpang per rangkaian.
“Dari data, satu trainset itu bisa setara dengan mengangkut muatan 30 truk. Kalau orang, itu bisa 1.000 penumpang per rangkaian,” ujarnya.
Selain kapasitas angkut, efisiensi kereta juga terlihat dari ketepatan waktu yang mencapai 99 persen selama masa Lebaran 2025. Dari sisi energi, konsumsi bahan bakar kereta lebih hemat: satu liter bahan bakar kereta dapat menempuh 199 kilometer, sedangkan truk hanya 56 kilometer per liter, membuat kereta 3–4 kali lebih efisien dibanding truk.
“Hemat energi, lebih ramah terhadap lingkungan. Laporan Asian Transport Outlook 2024 menunjukkan sektor kereta api tidak berkontribusi pada emisi CO2, sementara sektor darat menyumbang 8,89 persen dan laut 5 persen,” terang AHY.
KAI Logistik Catat Kinerja Positif
Sementara itu, berdasarkan data KAI Logistik menunjukkan hingga akhir September 2025, perusahaan telah mengelola lebih dari 17 juta ton barang dari berbagai segmen layanan, mencerminkan performa operasional yang kuat dan strategi bisnis berkelanjutan yang efektif.
Direktur Utama KAI Logistik, Fredi Firmansyah mengatakan capaian ini menjadi bukti keberhasilan strategi perusahaan dalam memperkuat fondasi bisnis dan meningkatkan produktivitas.
“Pertumbuhan di hampir seluruh segmen layanan menunjukkan kepercayaan pelanggan yang terus meningkat. Capaian ini tidak lepas dari berbagai langkah strategis, mulai dari peningkatan kompetensi operasional, digitalisasi proses layanan, hingga penguatan infrastruktur logistik di berbagai daerah,” katanya.
Komoditas Utama dan Pertumbuhan Layanan
Dari total volume 17 juta ton, batubara tetap menjadi komoditas terbesar dengan capaian 12,72 juta ton atau sekitar 74 persen dari keseluruhan kinerja perusahaan. Layanan pra dan purna angkutan BBM dan BBK tercatat 2,26 juta ton, diikuti kereta kontainer 1,8 juta ton, non-kontainer 333.836 ton, serta kurir dan ekspres 48.117 ton.
Jika dibandingkan triwulan II 2025 bongkar muat batubara naik 21 persen, layanan non-kontainer naik 10 persen, kereta kontainer naik 7 persen, kurir melonjak 24 persen dari 14.924 ton menjadi lebih dari 18.000 ton, serta layanan pra dan purna BBM stabil meningkat sekitar 4 persen.
“Pertumbuhan ini menjadi refleksi bahwa strategi transformasi yang kami jalankan bergerak ke arah yang tepat. Kami akan terus berinovasi untuk menghadirkan layanan lebih responsif, berstandar tinggi, dan mendukung tercapainya sistem logistik nasional yang efisien dan berkelanjutan,” ungkap Fredi.
AHY menekankan bahwa anggaran logistik nasional dan transformasi transportasi darat melalui kereta api merupakan bagian penting dari upaya pemerintah mewujudkan sistem logistik yang efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Dengan kapasitas angkut yang besar dan tingkat ketepatan waktu tinggi, kereta api diharapkan menjadi tulang punggung distribusi barang nasional, mengurangi ketergantungan pada truk, serta menurunkan emisi karbon dari sektor transportasi. (*)
