Perluas Peluang Investasi, Plh Dirjen Bina Adwil Kemendagri Presentasikan Kemajuan Kota Cerdas di Forum ASCN

Bagikan

Perluas Peluang Investasi, Plh Dirjen Bina Adwil Kemendagri Presentasikan Kemajuan Kota Cerdas di Forum ASCN

Luang Prabang (1/8/2024): Plh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Amran mewakili Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan selaku National Representative (NR) memimpin delegasi Indonesia dalam Sidang Tahunan ke-7 ASEAN Smart City Network (ASCN) di Luang Prabang, Laos pada Selasa (30/7/2024).

Adapun anggota Delegasi yang terdiri atas perwakilan Ditjen Bina Adwil Kemendagri, Ditjen Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri, KBRI Laos, Chief Smart City Officer (CSCO) dari Kabupaten Banyuwangi,Kota Makassar, Kabupaten Sumedang serta perwakilan Universitas Katolik Parahyangan, dan ASECH Indonesia.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan Sidang, Amran menyampaikan ringkasan kegiatan ASCN selama Keketuaan Indonesia untuk ASCN tahun 2023.

“Pertemuan ASCN Annual Meeting ke-6 telah sukses diselenggarakan pada bulan Juli 2023 yang di dalamnya diadakan juga Discussion Series yang terdiri dari 4 topik yaitu Industry and Innovation, Quality Environment, Safety, Security, and Built Infrastructure, serta Civic, Social, Health, and Well-Being,” ujar Amran.

Selain itu, dirinya juga menambahkan bahwa pada pertemuan tersebut Indonesia telah resmi terpilih menjadi ASCN Shepherd untuk periode 2023-2025.

“Selama Keketuaan Indonesia, juga telah dilaksanakan kerja sama dengan mitra eksternal untuk memperluas peluang investasi melalui penyelenggaraan ASEAN-Norway Business, Policy and Stakeholder Engagement on Circular Economy and Smart Cities Solutions, dan the 5th ASEAN-Japan Smart Cities Network High-Level Meeting, the Smart City Professional Program (ASPP) Short-Term Training and Master’s Degree Course,” terang Amran.

Jaringan Kota Cerdas ASEAN (ASEAN Smart City Network/ASCN) adalah platform bagi kota-kota dari sepuluh Negara Anggota ASEAN bekerjasama mewujudkan pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi sebagai pendukung.

Hingga saat ini ASCN telah memiliki 31 kota percontohan untuk mewujudkan tujuan bersama, yaitu pembangunan perkotaan yang cerdas dan berkelanjutan. Di antara kota-kota percontohan 4 diantaranya dari Indonesia, yaitu: DKI Jakarta, Kota Makassar, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumedang. masing-masing dari kota-kota tersebut dipimpin oleh Chief Smart City Officer (CSCO) dan pada tingkat nasional akan diwakili oleh National Representative (NR).

Baca Juga :  Naik Rp. 400 Miliar dari Pagu Indikatif, Pagu Anggaran Kemenhub Tahun 2024 Sebesar Rp. 38,47 Triliun

Dalam sidang ini, masing-masing CSCO juga mempresentasikan kemajuan, tantangan, dan rencana yang akan dilaksanakan di bawah ASCN Smart City Action Plans (SCAPs). Kabupaten Sumedang mempresentasikan mengenai kesuksesan menurunkan angka stunting dari 32,2% pada tahun 2018 menjadi 7,89% pada tahun 2023. Indeks e-Gov meningkat dari 2,4 pada tahun 2018 menjadi 4,14 pada tahun 2023 melalui inovasi data driven government framework.

Kemudian Kota Makassar menyajikan sistem Sombere and Smart City sebagai platform dan induk kota pintar bagi Kota Makassar, layanan telemedicne (Home Care dottoro ta), layanan pajak terintegrasi (Pakinta), serta inovasi lorong wisata dan pengembangan UMKM berbasis digital (Makassar Incubator Center).

Sedangkan Kabupaten Banyuwangi memaparkan mengenai Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital yang telah mempermudah pengurusan 43 jenis dokumen kependudukan melalui mobile phone, dan bisa dicetak langsung, Program Banyuwangi Tanggap Stunting dan Inovasi Homestay Naik Kelas sebagai program peningkatan kualitas homestay dari sisi SDM, pelayanan, hingga sarana prasarana guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang menginap di homestay.

Selain itu, Amran juga memaparkan bahwa Indonesia telah memperoleh beragam dukungan dari mitra eksternal dalam pengembangan kota cerdas,

“Diantaranya dukungan proyek pembangunan global melalui Official Development Assistance (ODA) Fund.dari Republik Korea dalam pembangunan Ibu Kota baru Indonesia dan studi kelayakan pengembangan “Banyuwangi Smart Kampung” dari Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism, Jepang, melalu Japan ASEAN Mutual Partnership (JAMP),” ungkapnya.

“Perkembangan positif yang telah dicapai Kabupaten dan Kota pilot project dan dukungan kolaborasi dari seluruh negara dan kota-kota serta mitra eksternal ASCN akan semakin mendukung pengembangan kota cerdas serta secara konkret mengakselerasi percepatan investasi berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Amran.(*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait