Boven Digoel (10/8/2021): Perkembangan Bandara Tanah Merah dari tahun ke tahun terus meningkat signifikan. Sejak diserahkan ke Kementerian Perhubungan, baik pembangunan, pemenuhan fasilitas dan sarana prasarana pelayanan lainnya terus ditingkatkan.
Bandara Tanah Merah sudah digunakan sejak penjajahan Belanda. Namun setelah masuk ke dalam NKRI, bandara itu tetap digunakan sebagai lapangan terbang perintis dan kemudian dikelola oleh Kementerian Perhubungan. Pesawat pertama yang mendarat di bandara itu saat sudah dikelola oleh Kemenhub adalah pesawat DC-3 Dakota. Namun kini, pesawat jenis ATR-42 miliki Trigana Air pun sudah mendarat di bandara tersebut dan melayani penerbangan komersil rute Jayapura – Tanah Merah PP.
Kepala Bandara Tanah Merah Faisal Rahman mengatakan, demand penumpang di Bandara Tanah Merah sangat tinggi dan setiap tahun mengalami peningkatan.
“Dari tahun ke tahun, perkembangannya terus meningkat signifikan. Meskipun saat ini tengah pandemi Covid-19, animo masyarakat terhadap transportasi udara cukup tinggi. Tidak hanya masyarakat Boven Digoel saja, ada juga dari kabupaten lain yang terbang ke Jayapura melalui Bandara Tanah Merah,” katanya.
Bangun Terminal Baru
Untuk meningkatkan pelayanan di bandara itu, saat ini pengelola Bandara Tanah Merah tengah membangun gedung terminal baru yang dapat menampung penumpang sebanyak 100-150 orang. Di mana gedung terminal lama akan dijadikan satu dengan terminal baru.
Gedung terminal baru ini awalnya ditargetkan selesai tahun ini. Namun karena kondisi pandemi Covid-19, pembangunan infrastruktur dihentikan untuk sementara waktu karena anggaran yang digunakan untuk penanganan Covid-19. Namun demikian, pelaksanaan pekerjaan pembangunan terminal baru tidak ada masalah.
“Rencananya gedung terminal baru selesai tahun ini. Pengajuan anggaran juga sudah dilaksanakan untuk penyelesaian terminal di 2021. Namun karena Kemenhub sedang fokus dalam menunjang negara guna penyelesaian pandemi Covid-19, maka anggaran tersebut sementara dialihkan untuk penanganan Covid-19,” ujar Faisal Rahman selaku Kepala Bandara Tanah Merah.
Selain gedung terminal baru, landasan pacu Bandara Tanah Merah juga akan diperpanjang menjadi 1.600 meter x 30 meter, sehingga pesawat jenis ATR-72 pun bisa mendarat di bandara tersebut dengan mengangkut penumpang lebih banyak.
“Landasan pacu saat ini 1.450 meter x 30 meter dan baru pesawat ATR-42 yang mendarat di bandara ini. Sedangkan untuk pesawat jenis ATR-72 harus mengurangi jumlah penumpang yang dibawa, tidak bisa full. Oleh karena itu, ke depannya kami berencana untuk melakukan perpanjangan landasan pacu,” ungkap Kabandara. (*)
