
Jakarta, Nusantara Info: Minuman manis seperti teh kemasan, soda, jus dalam kotak, dan minuman energi semakin populer di kalangan anak-anak. Rasanya yang lezat dan kemasan yang menarik sering membuat anak-anak menyukainya.
Namun di balik kenikmatan sesaat itu, tersembunyi berbagai dampak negatif terhadap kesehatan anak dalam jangka panjang dan ancaman penyakit berbahaya yang mengintai manusia jika gula dikonsumsi secara berlebihan.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melalui website sehatnegeriku.kemkes.go.id, batasan konsumsi gula orang atau manusia per hari sebaiknya 50 gram. Batasan ini telah mencakup pada semua jenis gula seperti gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut bahaya mengosumsi gula yang berlebihan dan cara mengurangi konsumsi minuman manis pada anak.
- Peningkatan Risiko Obesitas
Minuman manis mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan penumpukan kalori berlebih. Anak yang sering mengonsumsi minuman manis berisiko mengalami obesitas. Obesitas di masa kanak-kanak bisa berlanjut hingga dewasa dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
- Gangguan Gula Darah dan Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi gula berlebihan menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak sehat. Jika terus berlangsung, hal ini bisa mengganggu sensitivitas insulin dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, bahkan sejak usia muda.
- Kerusakan Gigi
Gula dalam minuman manis sangat mudah menempel pada gigi. Bakteri dalam mulut memfermentasi gula tersebut dan menghasilkan asam yang merusak lapisan email gigi. Akibatnya, anak lebih rentan terhadap gigi berlubang dan penyakit gusi.
- Gangguan Konsentrasi dan Hiperaktif
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebih bisa berdampak pada perilaku anak, seperti menurunnya kemampuan konsentrasi dan meningkatnya hiperaktivitas. Meskipun masih menjadi perdebatan ilmiah, banyak orang tua melaporkan perubahan perilaku anak setelah mengonsumsi minuman manis secara berlebihan.
- Ketergantungan dan Pola Makan Buruk
Anak-anak yang terbiasa minum minuman manis cenderung mengembangkan preferensi terhadap makanan dan minuman tinggi gula. Ini bisa menyebabkan ketergantungan dan mengurangi minat mereka terhadap makanan sehat seperti air putih, sayuran, dan buah segar.
Cara Mengurangi Konsumsi Minuman Manis pada Anak
- Berikan air putih sebagai pilihan utama dan biasakan anak membawa botol air sendiri serta jelaskan manfaat air bagi tubuh.
- Buat jus buah sendiri tanpa gula tambahan, karena lebih sehat dan dapat dikontrol kandungan gulanya.
- Edukasi sejak dini dan libatkan anak dalam membaca label kandungan gizi dan menjelaskan bahaya gula berlebih.
- Hindari menjadikan minuman manis sebagai hadiah, karena ini bisa menanamkan persepsi bahwa minuman manis adalah sesuatu yang “spesial”.
Minuman manis memang tampak tidak berbahaya, namun konsumsi yang berlebihan pada anak bisa berdampak serius pada kesehatan jangka panjang. Orang tua dan pendidik perlu lebih waspada dan proaktif dalam membentuk kebiasaan makan dan minum sehat sejak dini. Anak yang sehat dimulai dari pilihan kecil yang bijak setiap hari. (*)