Jakarta (4/8/2023): Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro menyebut Lomba Desa dan Kelurahan (Lomdeskel) 2023 bukan sekadar seremonial.
Ia mengatakan, bahwa Lomdeskel 2023 merupakan kompetisi sekaligus evaluasi bagi desa dan kelurahan se-Indonesia. Selain itu, kompetisi antarpeserta dan penilaian dewan juri terbilang ketat.
“Tidak semua bisa ikut, hanya desa dan kelurahan yang berkembang dan cepat berkembang yang ikut,” katanya saat membuka Pleno Penilaian Klarifikasi Lapangan Penjaringan Desa dan Kelurahan Berprestasi 2023 di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Saat ini, Tim Evaluasi Lomdeskel 2023 telah selesai melakukan verifikasi lapangan. Verifikasi bertujuan mendapatkan informasi fakta di lapangan dan tidak hanya berdasarkan data administrasi yang disampaikan para peserta.
Peserta klarifikasi lapangan terdiri atas 19 desa dan 18 kelurahan yang lolos penilaian administrasi. Sebelumnya, penilaian administrasi diikuti 29 provinsi di Tanah Air.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Program ini kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia (World Bank).
Eko berharap, desa-desa yang menang di tingkat regional ini ke depan bisa menjadi percontohan dan labsite, sehingga banyak dikunjungi aparatur desa lainnya dan bisa menginspirasi. Peserta klarifikasi lapangan terdiri dari 19 desa dan 18 kelurahan yang lolos penilaian administrasi. Penilaian administrasi ini diikuti 29 provinsi.
Oleh karena itu, pelibatan Kementerian, lembaga terkait serta akademisi dan peneliti yang andal akan menghasilkan output yang diharapkan, yakni desa dan kelurahan yang berprestasi.
“Besar harapan saya bahwa lomba desa dan kelurahan tingkat regional dapat terlaksana dengan tetap menjaga integritas, netralitas, dan sportifitas,” tuturnya. (*)