Jakarta (22/2/2021): Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini Senin (22/2/2021) pagi di Kantor Kementerian Sosial guna membahas perihal harga sembako di daerah terluar, tertinggal, terpencil dan perbatasan (3TP).
“Pagi tadi saya bertemu Bu Menteri Sosial Tri Rismaharini, di ruang kerjanya di kantor @kemensosri. Banyak hal yang kami bicarakan, guna meningkatkan koordinasi dua kementerian yang kami pimpin,” kata Menhub Budi dalam unggahanjya di akun Instagram pribadinya @budikaryas.
Lebih lanjut unggahan itu mengemukakan salah satu yang dibicarakan secara khusus adalah bagaimana agar masyarakat di daerah terluar, tertinggal, terpencil dan perbatasan (3TP), mendapatkan sembilan kebutuhan pokok (sembako) dengan harga yang kian wajar. Harga yang tidak jauh berbeda dengan daerah yang lain, khususnya di Jawa.
Lebih lanjut Menhub menyatakan untuk mengurangi disparitas harga Kemenhub akan terus mengupayakan pelaksanaan program yang sudah berjalan untuk daerah 3TP yakni Tol Laut, yang kemudian disambung dengan bus perintis dan Jembatan Udara (Tol Udara) guna menekan disparitas harga yang terjadi.
Sebelumnya diberitakan Kementerian Perhubungan menambah trayek baru tol laut di wilayah Indonesia bagian Timur sebagai upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan Indonesia Bagian Timur.
Untuk tahun ini, Ditjen Hubla menambah empat trayek baru sehingga keseluruhan menjadi 30 trayek. Melibatkan 106 pelabuhan yang terdiri atas sembilan pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah. Adanya rute tol laut ini akan membuka pelabuhan-pelabuhan baru, di antaranya Pelabuhan Kokas di Kabupaten Fak fak, Pelabuhan Korido di Kabupaten Supriori dan Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura dalam rangka Ships Promote the Trade.
Menurut Menhub Budi Karya dalam @budikaryas, tol laut, bus perintis, dan jembatan udara dapat membantu kelancaran penyaluran sembako di daerah 3TP.
“Daerah yang kami bahas lebih khusus dalam penyaluran sembako pada pertemuan tadi adalah daerah 3TP di Papua, Nusa Tenggara, dan Miangas. Semoga apa yang kami upayakan dapat dilancarkan Allah, Tuhan Sekalian Alam,” begitu unggahan Menhub Budi Karya di bagian akhir.
Miangas merupakan pulau terdepan Indonesia yang berbatasan dengan Filipina. Di pulau itu sudah dibangun bandara. “Ini bandara di paling utara Indonesia, jadi kalau di Timur Barat ada Sabang Merauke, Utara Selatan adalah dari Route ke Miangas, jadi paling utara gitu,” jelas Menhub Budi Karya saat berkunjung ke Bandara Miangas.
Sebagai pulau terdepan di utara NKRI, posisi Bandara Miangas dinilai strategis. Adanya Bandara tersebut dapat mempermudah masyarakat menuju Kota Manado, Ibu Kota Sulawesi Utara. “Jadi menurut hemat kami satu bandara yang strategis yang dari Manado itu kira-kira 400 km, kalau dari Filipina cuma kurang lebih 60-70 km. Jadi memang kita harus merawat ini sebagai suatu batas perairan kita, oleh karenanya kita membangun,” jelasnya. (*)