Wajah Malinau di Perbatasan NKRI, Etalasenya Long Nawang dan Long Ampung

Bagikan

Wajah Malinau di Perbatasan NKRI, Etalasenya Long Nawang dan Long Ampung
Foto: Malinau.go.id

Tanjung Selor (27/1/2021) : Sejumlah kabupaten di Kalimantan Utara bersinggungan dengan wilayah Malaysia, yaitu Sabah dan Sarawak. Maka dari itu di provinsi ini banyak dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Diinfokan pemerintah membangun empat PLBN di Kalimantan Utara. Empat PLBN itu adalah PLBN Terpadu Sei Pancang, PLBN Terpadu Long Midang dan PLBN Terpadu Labang di Nunukan serta PLBN Terpadu Long Nawang di Malinau.

Dulu Malinau ini masuk wilayah Kalimantan Timur. Namun sejak tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari Provinsi Kalimantan Timur. Malinau seluas 42.620,70 km² ini terdiri dari 15 kecamatan dan 109 desa.

Wajah Malinau di Perbatasan NKRI, Etalasenya Long Nawang dan Long Ampung
Wilayah Malinau, Foto: Malinau.go.id

Long Nawang, Pusat Pertumbuhan Baru

Pemerintah berupaya mendongkrak perekonomian di perbatasan, termasuk ketika dibangun PLBN di Long Nawang. Sebab, seperti dituturkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan untuk pos lintas batas negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan

“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Menteri Basuki dalam keterangan resminya.

Wajah Malinau di Perbatasan NKRI, Etalasenya Long Nawang dan Long Ampung
Suasana di Long Nawan, Foto: desa.id

Di Kabupaten Malinau, Kementerian PUPR akan membangun PLBN Terpadu Long Nawang yang berlokasi di Kecamatan Kayan Hulu. Pembangunan PLBN ini dimulai pada Juni 2020 dan ditargetkan selesai pada Desember 2021 dengan anggaran sebesar Rp 259,34 miliar. Lingkup kegiatan pembangunan PLBN ini meliputi pekerjaan bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, masjid dan lansekap.

Pembangunan kawasan perbatasan oleh Kementerian PUPR pada umumnya tidak hanya khusus zona inti PLBN, tetapi juga jalan paralel perbatasan, jalan akses menuju pos lintas batas dan pengembangan infrastruktur permukiman di kawasan perbatasan seperti pembangunan jalan lingkungan, drainase, pengelolaan sampah, dan penyediaan air bersih, termasuk juga pasar sebagai sarana pendukung perkembangan ekonomi masyarakat setempat. Maka dari itu, Long Nawang ini kelak menjadi etalase Indonesia di perbatasan dengan Malaysia

Baca Juga :  Untuk Pertama Kalinya, Pesawat ATR-42 Mendarat di Bandara Yuvai Semaring

Akses Lewat Long Ampung

Wajah Malinau di Perbatasan NKRI, Etalasenya Long Nawang dan Long Ampung
Bandara Long Ampung, Foto: Istimewa

Etalase lain adalah Long Ampung. Di sini Kementerian Perhubungan telah membangun bandar udara. Lewat bandara inilah akses Malinau dengan wilayah lain terbuka, sekaligus menunjukkan negara hadir di perbatasan. Bandara Long Ampung menjadi salah satu bandara terdepan di Indonesia yang turut serta membangun wilayah perbatasan.

Wajah Malinau di Perbatasan NKRI, Etalasenya Long Nawang dan Long Ampung
Suasana Long Ampung, Foto: desa.id

Hal terpenting adalah fungsi Bandara Long Ampung juga melayani akses kargo. Seorang pejabat di Long Ampung bercerita, selama pandemi ini harga kebutuhan pokok naik tajam. Apa sebabnya? Pembatasan pergerakan manusia membuat para pedagang di perbatasan tak bisa memperoleh barang dari Malaysia. Mereka pun harus menunggu barang dari kota besar. Jalur darat membuat harga kebutuhan pokok melonjak tajam. Maka dari itu, kargo bersubsidi via Bandara Long Ampung bisa membantu. “Sehingga keberadaan bandara sangat penting bagi masyarakat untuk pemerataan ekonomi dan distribusi barang kebutuhan masyarakat,”ujar pejabat itu. (**)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait