Muara Wahau, Potret Pedalaman di Kutai Timur yang Dibuka Angkutan Perintis

Bagikan

Muara Wahau, Potret Pedalaman di Kutai Timur yang Dibuka Angkutan Perintis
Foto: Istimewa

Samarinda (28/1/2021): “Perhatian pemerintah terhadap masyarakat di pedalaman Kutai Timur patut diapresiasi. Sekarang masyarakat di sekitar Kongbeng, Muara Wahau dan Telan, termasuk para karyawan hingga investor tidak lagi kesulitan transportasi ke Samarinda, karena ada pilihan naik pesawat yang lebih cepat atau menggunakan jalan darat yang jaraknya cukup jauh tapi tak lagi lama waktu tempuhnya,” kata seorang warga di Muara Wahau.

Muara Wahau, Potret Pedalaman di Kutai Timur yang Dibuka Angkutan Perintis
Jalan alternatif di Muara Wahau sepuluh tahun lalu, Foto: Istimewa

Ia ingin menyampaikan sekarang lebih mudah ke Muara Wahau. Dulu? “Waduhh…dari Sangatta ke Muara Wahau berat sekali,” katanya. Seorang warga lain bercerita, kira-kira sepuluh tahun lalu kondisi jalan Sangatta-Wahau rusak cukup parah. Bahkan ia mengaku sering menginap di tengah hutan, saat musim hujan.

Saat ini jalan Trans Kalimantan Timur yang menghubungkan Sangatta – ibu kota Kabupaten Kutai Timur – dengan Muara Wahau sudah cukup bagus dan dapat ditempuh dalam waktu empat jam. Sejumlah pemakai kendaraan roda empat dan roda dua yang mengaku sering bolak-balik Sangatta-Muara Wahau dan sebaliknya, menginformasikan kondisi jalan saat ini semakin bagus.

Muara Wahau, Potret Pedalaman di Kutai Timur yang Dibuka Angkutan Perintis
Tahun 2019 jalan di Muara Wahau sudah mulus, Foto: kaltimprov.go.id

Muara Wahau, Kongbeng dan Telan merupakan kecamatan pedalaman si Kabupaten Kutai Timur. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Kutai Timur berdasarkan UU. No. 07/2000 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kotamadya Bontang dan UU. No. 47 tahun 1999, yang terletak pada 115° 56’26” BT – 118° 58’19” BT & 1° 17’1” LS – 1° 52’39” LU. Kabupaten Kutai Timur semula terdiri dari lima kecamatan, kemudian berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 1999, dimekarkan menjadi 11 kecamatan. Berdasarkan Perda No. 12 Tahun 2005, Kabupaten Kutai Timur dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan. Wilayah Kabupaten Kutai Timur seluas 35.747 km² atau 3.429.260 Ha merupakan 17% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Timur.

Baca Juga :  Bandara Maratua Peduli Kebersihan Pantai di Pulau yang Kaya Destinasi Wisata

Infrastruktur transportasi di Kutim terus ditingkatkan. Selain jalan darat, sekarang warga bisa lebih cepat dengan pesawat. Memang masih jenis pesawat kecil karena bandaranya juga tergolong perintis. Nama bandaranya Uyang Lahai di Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng. Bandara itu masih berskala lapangan terbang perintis. Diresmikan pada 2013 lalu oleh wakil bupati saat itu, Ardiansyah Sulaiman. Bandara tersebut memiliki runway sepanjang 800 meter.

Muara Wahau, Potret Pedalaman di Kutai Timur yang Dibuka Angkutan Perintis
Kantor Bupati Kutai Timur, Foto: Istimewa

Seorang peneliti mengungkapkan dalam jurnal, pembangunan bandara itu berawal secara swadaya masyarakat Desa Miau Baru. Beberapa perusahaan-perusahaan di sekitar Kecamatan Kongbeng ikut membantu. Nantinya perusahaan itu bisa memanfaatkan Bandara Uyang Lahai. Di sini turun tangan para tokoh, kepala adat maupun kepala desa.

Mulailah bandara dibangun pada awal 2013. Agar pembangunannya lebih cepat, maka pejabat dan para tokoh berembuk dan hasilnya sepakat untuk menghibahkan lahan ke Pemerintah Kabupaten Kutai Timur agar bandara secepatnya dibangun guna mempermudah transportasi masyarakat. Saat itu tersedia lahan sepanjang 2.300 meter dan lebar 400 meter, namun untuk tahap awal dibangun sebagian saja.

Muara Wahau, Potret Pedalaman di Kutai Timur yang Dibuka Angkutan Perintis
Bandara Uyang Lahai, Foto: Istimewa

Sejak beberapa tahun ini penerbangan perintis sudah mendarat di Uyang Lahai. Tahun ini penerbangan perdana ke Uyang Lahai berlangsung Kamis (28/1/2021). Rutenya adalah Samarinda – Muara Wahau – Samarinda. Angkutan perintis ini berhasil membuka keterisolasian Muara Wahau dan sekitarnya. (**)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait