Jakarta (30/9223): Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro menekankan pentingnya memperkuat kapasitas manajemen dalam mengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Upaya ini diperlukan agar BUMD semakin optimal dalam menghasilkan profit bagi daerah. Dirinya menilai, sebagai organisasi yang dikelola pemerintah daerah (Pemda), BUMD perlu terus dikembangkan agar melahirkan manfaat bagi rakyat.
Berdasarkan data yang dikantonginya, Suhajar menyebutkan saat ini laba yang telah dihasilkan BUMD seluruh Indonesia berjumlah hampir Rp30 triliun. Meski begitu, pihaknya tak memungkiri masih ada sejumlah BUMD yang masih belum maksimal lantaran belum optimalnya tata kelola perusahaan. Di samping itu, BUMD juga mengalami tantangan lainnya seperti kurangnya modal bagi perusahaan.
“Nah, jadi tanggung jawab kita adalah membenahi dan terus menguatkan kapasitas manajerial, kapasitas bisnisnya agar memang harus dapat untung, sehingga laba sebagian diberikan dividen,” ujar Suhajar pada acara Pemberian Penghargaan BUMD Awards dan Rapat Koordinasi BUMD Seluruh Indonesia Tahun 2023 di Hotel Grand Sahid Jakarta, Jumat (29/9/2023). Acara ini digelar oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri.
Suhajar meyakini, pembenahan terhadap BUMD perlu terus ditingkatkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Apalagi tugas tersebut juga sejalan dengan strategi tujuan bernegara yang menerapkan politik desentralisasi. Dengan sistem ini, sebagian urusan pemerintah pusat diserahkan kepada daerah. Di sisi lain, dalam menjalankan urusan tersebut, Pemda memerlukan anggaran yang cukup. Oleh karenanya, pengelolaan BUMD yang andal diperlukan, karena secara tidak langsung akan berdampak positif terhadap suksesnya implementasi urusan tersebut.
Suhajar menjelaskan, hasil laba dari BUMD juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Di samping itu, pendapatan lainnya juga berasal dari dana transfer pemerintah pusat, serta retribusi pajak daerah. Dalam konteks tersebut, Suhajar meminta Pemda agar lebih kreatif dalam memaksimalkan realisasi PAD. Hal ini dinilai akan bermanfaat dalam menyukseskan pembangunan di daerah.
“Agar pembangunan bisa dipercepat, untuk apa pembangunan tadi? Untuk merealisasikan layanan atas 32 urusan yang diserahkan tadi,” terangnya.
Suhajar menilai, selama ini BUMD telah berperan dalam mendorong maksimalnya penyelenggaraan pemerintahan daerah. Oleh karena itu, Kemendagri melalui Ditjen Bina Keuda merasa perlu dalam memberikan penghargaan bagi BUMD berprestasi. Upaya ini diharapkan dapat memotivasi BUMD agar semakin andal yang secara tidak langsung akan memperkuat kapasitas fiskal daerah.
“Semoga ke depan BUMD lebih berenergi, lebih fokus pada visi dan misi pembentukannya. Terima kasih kepada semua juri yang memberikan penilaian, dan ini kita harapkan dapat memberikan motivasi untuk kita semua,” pungkas Suhajar. (*)