Jakarta (25/12/2023): Perayaan Natal merupakan salah satu momen yang dinanti oleh umat Kristiani di dunia, tak kecuali dengan Indonesia. Biasanya mereka akan berkumpul bersama keluarga untuk merayakan malam Natal bersama.
Tradisi perayaan Natal yang dilaksanakan setiap 25 Desember, sejatinya tidak hanya sebatas menghias pohon natal, tetapi juga diisi dengan kegiatan unik dan menyenangkan.
Di Indonesia, Natal dirayakan oleh banyak komunitas Kristen di berbagai daerah. Meskipun ada perbedaan dalam cara perayaan Natal di setiap daerah, beberapa unsur budaya khas dapat ditemui dalam perayaan tersebut. Berikut adalah beberapa ciri khas perayaan Natal dari berbagai daerah di Indonesia:
- Barapen, Papua
Barapen merupakan ritual kuliner yang dilakukan sebagai ekspresi kegembiraan Natal di Papua. Tradisi ini dilakukan dengan melibatkan pembakaran batu yang akan digunakan untuk memanggang babi. Acara ini bertujuan sebagai rasa syukur, kebersamaan, dan berbagi sebagai bagian dari perayaan bagi Yesus Kristus.
- Kunci Taon, Manado
Di Manado, Sulawesi Utara, penduduk setempat merayakan Natal dengan tradisi kunci taon. Tradisi ini dimulai pada 1 Desember dan berakhir pada akhir tahun.
Dikutip dari laman resmi Indonesia Travel, tradisi kunci taon diawali dengan serangkaian ibadah di gereja. Setelah itu, para umat Kristiani akan berziarah ke makam kerabat.
Biasanya saat kunjungan ziarah, mereka akan membersihkan dan menghias area kuburan dengan lampu serta ornament yang meriah. Setelah itu, perayaan Natal berlanjut hingga penutupan tradisi pada pekan pertama Januari.
Pada acara penutupan, masyarakat akan pawai mengelilingi kampung sembari mengenakan kostum-kostum unik.
- Pertunjukan Wayang Kulit, Yogyakarta
Dikutip dari buku “Kala Natal Berbaur dengan Tradisi” (2022) karya Pusat Data dan analisa Tempo terbitan Tempo Publishing, wayang kulit merupakan salah satu kebudayaan indonesia yang ternama.
Di beberapa daerah, pertunjukkan wayang kulit kerap dilakukan untuk memperingati hari-hari tertentu. Seperti halnya di Yogyakarta, saat Natal masyarakat Yogyakarta akan memainkan pertunjukan wayang kulit dengan teatrikal kelahiran Yesus.
Uniknya, pada saat pertunjukan wayang kulit para pendeta yang memimpin ibadah akan mengenakan kostum khas Yogyakarta, yakni blangkon dan beskap.
- Marbinda, Sumatera Utar
Tradisi perayaan Natal dari Sumatera Utara ini merupakan tradisi mengorbankan hewan untuk memelihara kebersamaan, kehangatan, memeriahkan semangat Natal, dan mensyukuri nikmat yang diterima.
Selain itu, tradisi marbinda juga bertujuan untuk membawa tahun baru yang lebih penuh semangat.Tradisi ini masih eksis dilakukan di daerah permukiman masyarakat suku Batak di Sumatera Utara. Masing-masing warga akan mengumpulkan uang untuk membeli hewan, dan nantinya daging dari hewan yang sudah disembelih akan dibagikan kepaa warga yang ikut menyumbang.
Meskipun ada perbedaan dalam cara perayaan Natal di setiap daerah, kesamaan yang umum adalah semangat kebersamaan, sukacita, dan kegembiraan dalam merayakan kelahiran Yesus Kristus. Budaya lokal yang diperkaya dengan tradisi-tradisi unik memberikan warna tersendiri dalam perayaan Natal di seluruh Indonesia. (*)