Jakarta (22/3/2024): Tim Hukum Nasional (THN) pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) resmi mendaftarkan sengketa Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua THN Anies-Muhaimin, Ari Yusuf Amir mengatakan, salah satu permohonan yang diminta adalah pemungutan suara ulang tanpa Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
“Kita meminta supaya ada pemungutan suara ulang tapi biang masalah di cawapres itu tidak diikutkan lagi, supaya tidak ada cawe-cawe dari Presiden (Joko Widodo) lagi,” katanya saat ditemui di Gedung 3 Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Lebih lanjut Ari menjelaskan, bahwa pendaftaran sengketa Pilpres ini sudah disiapkan sejak pukul 1 dini hari melalui pendaftaran online. “Dalam permohonan ini banyak hal yang kami sampaikan, tentunya dalam fakta-fakta yang kami sampaikan, kami lampirkan juga dukungan bukti-bukti di lapangan,” ujarnya.
Namun, kata Ari, bukti dan fakta yang telah dikumpulkan tidak bisa diungkapkan secara langsung ke publik. Fakta dan bukti nantinya digelar di sidang MK beberapa waktu ke depan.
Ari mengatakan, gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 ini merupakan amanat dari kurang lebih 40 juta pemilih paslon Anies-Muhaimin. “Ini adalah amanah kami, amanah dari rakyat Indonesia paling tidak kalau menurut hitungan KPU 40 juta lebih masyarakat memilih paslon 01,” ungkapnya.
“Oleh karena itu tanggung jawab kami sebagai THN melalui forum di MK, insya Allah dengan dukungan semua kita akan wujudkan kebenaran, kita akan wujudkan keadilan,” sambung Ari.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan hasil Pemilu 2024 dengan kemenangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pasangan nomor urut 2 ini memperoleh suara 96,2 juta suara atau 58,58 persen dari jumlah keseluruhan suara, sedangkan pesaing terdekat mereka capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat suara sebanyak 24,95 persen atau 40,9 juta suara.
Sementara urutan terendah yakni paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan memperoleh suara sebanyak 27,04 juta atau 16,47 persen. (*)