Jakarta, 13/11/2020: Bandara Soekarno-Hatta dinobatkan sebagai bandara pertama di Indonesia yang mendapat Airport Health Accereditation (AHA) dari Airport Council International (ACI) atas penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19.
Di kawasan ASEAN tercatat hanya dua bandara yang meraih akreditasi dari ACI, yaitu Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi di Singapura. ACI memberikan akreditasi ini setelah melihat program dan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta sejalan dengan panduan Aviation Business Restart and Recovery dari ACI, serta ICAO Council Aviation Recovery Task Force (CART) Recommendation.
Topik yang dievaluasi oleh ACI antara lain kebersihan dan disinfeksi, physical distancing di area yang memungkinkan, perlindungan terhadap staf, tata letak ruang, komunikasi kepada penumpang pesawat, dan fasilitas penumpang pesawat.
Evaluasi juga dilakukan terhadap keseluruhan area penumpang beserta prosesnya mencakup akses terminal, area check in, pemeriksaan keamanan, boarding gate, lounge, komersial, F&B, hingga perlengkapan seperti garbarata, eskalator dan elevator, area imigrasi beserta fasilitasnya, area pengambilang bagasi dan pintu keluar kedatangan.
Director General ACI World Luis Felipe de Oliveira dalam suratnya kepada PT Angkasa Pura II mengucapkan selamat atas keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih akreditasi AHA.
“Setalah meninjau bukti-bukti yang dilaporkan melalui proses evaluasi kami, bandara Anda (Bandara Soekarno-Hatta) menunjukkan telah mampu menyediakan bandara yang aman (safe airport experience) kepada seluruh traveler di mana ini sejalan dengan rekomendasi standar kesehatan yang dicanangkan ACI dalam panduan Aviation Business Restart and Recovery serta rekomendasi dari ICAO Council Aviation Recovery Task Force (CART),” ujar Luis Felipe de Oliveira.
Sementara itu, President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih Airport Health Accreditation ini tidak lepas dari dukungan regulator dan masyarakat luas.
“Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan sangat mendukung penerapan protokol kesehatan. Dorongan juga diberikan Kementerian BUMN untuk selalu mengedepankan protokol kesehatan, di samping tentunya menjaga aspek pelayanan dan operasional. Tidak lupa juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mendukung sektor penerbangan untuk dapat tetap berkontribusi optimal,” jelas Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengungkapkan kunci protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta adalah Biosafety dan Biosecurity Management.
Biosecurity Management dijalankan untuk melindungi publik dari bahaya COVID-19, dengan program physical distancing, health screening, passenger touchless processing, facility cleanliness dan people protection. Sementara Biosafety Management untuk membuat lingkungan tetap sehat, dengan program biohazard precautions, environment screening, testing lab facilities, infrastructure sterilization dan public health assurance. (*)