Sejak viral pada akhir Juni lalu, sampai sekarang masih banyak orang yang datang ke kuburan di Madiun. Bukan untuk ziarah, tapi malah berswafoto alias selfie. Lho, apakah tidak seram berswafoto di makam? Kesan seram itu hilang gara-gara nisan dan bangunan lain di makam itu dicat warna-warni.
Kuburan itu berada di Dukuh Nguwot, Kelurahan Tawangrejo Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Mencari kuburan itu tidaklah sulit. Sekitar 50 meter dari jalan dukuh terdapat gapura permanen. Pada gerbang utama itu bertuliskan Makam Umum Kelurahan Tawangrejo. Makam itu dipagar tembok setinggi dua meter. Dinding tembok juga tampak dihias gambar aneka bunga. Di pinggir kiri dari gerbang utama juga ada jalan paving dengan lebar sekitar dua meter berwarna merah. Di tengah makam ada gazebo yang tampak warna merah gentingnya.
Di pintu masuk ada poster bertuliskan RT 5 Kelurahan Tawangrejo. Dari Jalan Dukuh masuk ke gerbang utama tampak jalan paving dengan lebar sekitar tiga meter. Jalan paving itu juga bercat warna merah.
“Dulunya namanya kuburan terkesan seram, gelap dan langganan banjir. Kini berubah indah dengan cat warna-warni,” kata Gunawan, Penasihat Pengurus Makam Kelurahan Tawangrejo.
Menurut Gunawan, ada sekitar 200 batu nisan berwarna- warni di makam tersebut. Mulai dari warna merah, kuning, hijau serta ungu. Jumlah malamnya lebih dari 200. Tak semua dicat. Luas makam 1.500 meter persegi.
Buat apa nisan-nisan itu dicat? Ternyata awalnya diikutkan dalam lomba kebersihan makam. Ide muncul. Nisan dan bangunan kuburan itu dicat warna-warbi. Butuh 50 liter cat dan pengerjaan sebulan lamanya. “Warga bersama-sama mengecat makam ini untuk menghilangkan kesan seram,” ujar Gunawan.
Akhirnya pemakaman warna-warni itu meraih juara satu pada lomba kebersihan makam antar kecamatan. Orang pun berdatangan untuk berfoto ria, tetapi pengurus makam menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (*)