H+2 Lebaran, Jumlah Penumpang Angkutan Umum Kembali Tembus Satu Juta Orang

Bagikan

H+2 Lebaran, Jumlah Penumpang Angkutan Umum Kembali Tembus Satu Juta Orang

Jakarta (14/4/2024): Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pengguna angkutan umum Lebaran 2024 berdasarkan data pada H+2 Lebaran atau 13 April 2024 sebanyak 1.111.050 orang. Data tersebut terpantau dari Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kemenhub, Jakarta.

”Pada H+2 Lebaran, jumlah pengguna angkutan umum kembali tembus satu juta orang, artinya pergerakan masyarakat sudah mulai masif untuk kembali dari kampung halaman,” demikian disampaikan Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Secara rinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H+2 Lebaran adalah sebagai berikut:

  • Angkutan jalan sebanyak 251.125 penumpang. Angka ini naik sebanyak 0,06% dibandingkan tahun lalu atau sebanyak 250.963 penumpang, serta naik 121,17% dibanding pergerakan normal harian.
  • Angkutan penyeberangan sebanyak 278.641 penumpang. Jumlah ini menurun 8,09% dibandingkan tahun lalu atau sebanyak 303.183 penumpang, namun mengalami kenaikan 904,58% dibanding pergerakan normal harian.
  • Angkutan udara sebanyak 258.367 penumpang. Angka ini turun sebanyak 3,27% jika dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar 267.097 penumpang, serta naik 107,06% dibanding pergerakan normal harian.
  • Angkutan laut sebanyak 86.883 penumpang. Angka ini turun 2,03% dibandingkan tahun lalu 88.687 penumpang, serta naik 83,98% dibanding pergerakan normal harian.
  • Angkutan kereta api sebanyak 221.139 penumpang. Jumlah ini meningkat 7,98% dibandingkan tahun lalu 204.801 penumpang, serta naik 66,89% dibanding pergerakan normal harian.

Kemudian untuk angkutan pribadi, berdasarkan data pada H+2 Lebaran, jumlah mobil yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri tercatat sebanyak 529.447 kendaraan dan 2.647.420 orang. Angka tersebut naik 11,25% dibandingkan dengan periode normal harian pada 2024, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2023 terjadi penigkatan sebesar 139,17% yakni sebesar 220.384 kendaraan dan 1.101.920 orang. Adapun rinciannya sebagai berikut:

  • Mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri sebanyak 226.033 kendaraan dan 1.130.345 orang. Jumlah ini meningkat 114,64% dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 105.326 kendaraan dan 526.630 orang, sedangkan jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 9,81%.
  • Mobil yang masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga dan arteri sebanyak 303.414 kendaraan dan 1.517.075 orang. Jumlah ini meningkat 163,71% dibanding dengan tahun lalu yaitu sebanyak 115.058 kendaraan dan 575.290 orang, sedangkan jika dibandingkan dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 12,69%.
Baca Juga :  Kemenhub Kaji Rencana Penambahan Pelabuhan Singgah Tol Laut

Sementara itu pada pergerakan orang yang menggunakan sepeda motor keluar dan masuk Jabodetabek, pada H+2 Lebaran tercatat sebanyak 856.520 kendaraan dan 1.713.040 orang. Angka tersebut meningkat 22,72% dibandingkan dengan jumlah  pergerakan orang dan sepeda motor di tahun 2023 sebesar 563.132 kendaraan dan 1.415.824 orang serta naik 42,63% dibandingkan dengan periode normal harian. Adapun rinciannya sebagai berikut:

  • Motor yang keluar Jabodetabek sebanyak 369.205 kendaraan dan 738.410 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 31,13% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 281.566 kendaraan dan 563.132 orang, begitu pun dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 41,19%.
  • Motor yang masuk Jabodetabek sebanyak 487.315 kendaraan dan 974.630 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 14,30% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 426.346 kendaraan dan 852.692 orang, begitu pun dengan periode normal harian jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 44,05%.

“Kementerian Perhubungan terus mengimbau pemudik agar tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan serta mengatur perjalanan arus balik. Hindari perjalanan pada tanggal yang diprediksi sebagai puncak arus balik,” pungkas Adita. (*)

Bagikan pendapatmu tentang artikel di atas!

Bagikan

Pos terkait