Jakarta (5/11/2021): Keberadaan Pelabuhan Patimban menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang akan memperkuat sektor logistik di Pulau Jawa, Sumatera dan Pulau Kalimantan yang sebelumnya hanya terfokus di lintasan Merak-Bakauheni. Sejak diresmikan pada tanggal 20 Desember tahun 2020 lalu, Pelabuhan Patimban terus mengalami peningkatan layanan.
Direktur Kepelabuhanan Subagiyo mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan terus melakukan upaya optimalisasi di Pelabuhan Patimban.
Saat ini, Pelabuhan yang berada di Subang – Jawa Barat tersebut telah melayani pengiriman domestik untuk otomotif ke Batam dan Belawan, serta Long Distance Ferry (LDF) dengan rute Patimban – Panjang, Patimban – Pontianak, dan sebaliknya.
“Saat ini pengiriman otomotif di Pelabuhan Patimban baru domestik saja dan dilayani oleh lima operator kapal. Ditargetkan awal Desember 2021 akan mulai melayani ekspor otomotif ke Timur Tengah,” kata Subagiyo.
Subagiyo menjelaskan bahwa tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban memang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor industri dalam negeri, khususnya sektor otomotif. Untuk memudahkan dan meningkatkan pengiriman mobil dalam bentuk jadi atau Completely Built Up (CBU) dari industri di sekitar Karawang lebih efisien melalui Pelabuhan Patimban. Baik untuk ke pasar ekspor maupun dalam negeri.
Pelabuhan Patimban berada di wilayah strategis dan dekat dengan pusat sektor otomotif nasional, serta kapasitas terminal Pelabuhan Patimban di Fase 1-1 mencapai 218.000 CBU/tahun dan 250.000 TEUs per tahun. Berdasarkan hasil kajian Kementerian Perhubungan bersama Gaikindo, selain ekspor dalam negeri, ekspor kendaraan ke Amerika Latin, Amerika Utara, sampai Afrika bisa meningkat dengan adanya Pelabuhan Patimban.
Subagiyo mengungkapkan ada lima operator kapal yang saat ini sudah beroperasi di Pelabuhan Patimban yaitu PT ASDP Indonesia Ferry dengan kapal Ferrindo 5, PT Toyofuji Serasi Indonesia dengan kapal Serasi I dan Serasi V, PT Agung Transina Raya dengan kapal MV Ostina, PT NSI NYK-SPIL Indororo dengan kapal Kalimantan Leader, PT Roro Samudra Putra Harmoni Mas dengan kapal Harmoni Mas 3 dan Harmoni Mas 8.
“Ferrindo 5 volume muatannya itu adalah kendaraan, truk logistik dan motor. Kemudian Serasi I dan V, MV Ostina dan Harmonis Mas 3 dan 8 itu volume muatannya mobil, sedangkan Kalimantan Leader volume muatannya adalah mobil dan alat berat,” ungkap Subagiyo.
Pada pelayaran perdananya awal Oktober 2021, MV Serasi V mengangkut 800 unit kendaraan terdiri dari mobil CBU, motor, kendaraan kecil dan alat berat.
“Sebelum-sebelumnya sudah ada pengiriman kendaraan melalui Patimban ke Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Pontianak dan Pelabuhan Banjarmasin dan pelayaran kedua MV Serasi V tersebut merupakan pengiriman paling banyak,” ujar Subagiyo.
Progres Pembangunan
Subagiyo mengungkapkan progres pembangunan di Pelabuhan Patimban saat ini tengah memasuki tahap akhir Paket 2 yaitu Breakwater, Seawall dan pengerukan alur pelayaran.
“Paket 2 ini tanggal mulai kerjanya 5 Maret 2019 dengan kontraktor Toyo-Adhi-Wakachiku Joint Venture. Saat ini sudah mencapai progress 99% pembangunan dan rencananya selesai pada 27 November 2021,” ungkapnya.
Sementara itu, pembangunan Paket 3 yaitu jembatan penghubung yang dimulai pada 2 April 2020 telah mencapai 81,64% dan diperkirakan akan rampung pada akhir tahun ini. (*)