Banten, Nusantara Info: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, berhasil melaksanakan operasi penyelamatan terhadap 19 awak kapal MV Felya yang terdampar di Pantai Ujung Kulon, wilayah Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Labuan, Provinsi Banten.
MV Felya merupakan kapal kargo milik PT. Anugrah Makmur Sejahtera dengan bobot 6.306 GT dan IMO No.8506000 yang dinahkodai oleh Gustaf Sumolang pada posisi 06.51.46 S / 105.30.23 E mengalami kerusakan pada baling-baling dan seal mesin dalam pelayaran dari Dumai menuju Tersus Semen Merah Putih, Bayah, Lebak, Banten, Kerusakan tersebut mengakibatkan kapal mengalami kebocoran dan kehilangan kendali pada saat cuaca ekstrem, sehingga terdampar dan kandas di perairan dangkal. Menyikapi laporan tersebut, Tim SAR dari Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan.
“Kondisi cuaca yang buruk dan ekstrem dengan gelombang tinggi semakin menyulitkan proses evakuasi. Namun, berkat kesigapan tim SAR Pangkalan PLP Tanjung Priok dan dukungan dari tim kapal patroli Pangkalan PLP Tanjung Priok, Kantor UPP Kelas III Labuan dan masyarakat setempat, seluruh ABK berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan dibawa ke tempat yang aman,” ujar Kepala Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Triono.
Triono mengungkapkan ketika tim tiba di lokasi, para awak kapal ditemukan dalam kondisi sangat lemah akibat kehabisan bekal makanan dan hanya mengenakan pakaian basah karena hujan. Tim langsung mengambil tindakan cepat dengan memberikan bantuan berupa makanan, minuman, dan pakaian darurat berupa seragam KPLP.
Selain memberikan bantuan darurat, nahkoda kapal MV Felya telah membuat Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) dan berkoordinasi dengan UPP Labuan untuk langkah penanganan lebih lanjut. Karena kondisi fisik para awak dan akses jalan yang cukup sulit, tim bersama awak kapal memutuskan untuk bermalam di Kampung Cegok, Desa Rancapinang.
“Keesokan harinya, tim kami melanjutkan perjalanan bersama para awak menuju kapal patroli yang telah bersiaga di Bojonegara, Banten. Selama proses ini, kami terus berkoordinasi dengan agen terkait untuk memastikan keselamatan dan kelancaran evakuasi,” ungkap Triono.
Operasi penyelamatan ini merupakan bukti nyata komitmen Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok dalam melaksanakan tugas penjagaan, pengamanan, dan penyelamatan di laut. Triono juga mengapresiasi dedikasi tim SAR yang bergerak cepat dan sigap di lapangan.
“Alhamdulillah, seluruh awak kapal dapat diselamatkan dalam kondisi selamat dan menerima penanganan awal yang memadai. Operasi ini menjadi wujud nyata dari dedikasi kami untuk melindungi keselamatan di perairan Indonesia,” tutur Triono.
Gustaf Sumolang, selaku nahkoda kapal dan salah satu ABK yang berhasil dievakuasi, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim penyelamat Pangkalan PLP Tanjung riok yang telah bekerja keras menyelamatkan kami semua ABK dan sudah memberikan pakaian dan makanan. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi jika tidak ada mereka,” ujarnya.
Selain kerusakan pada baling-baling dan seal mesin, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa kapal telah kandas di pantai daratan dan saat ini tim sedang melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan langkah-langkah penyelamatan kapal.
Pada kesempatan tersebut Dirjen Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priyadi, memerintahkan Kepala Pangkalan PLP Tanjung Priok Triono, untuk terus melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap kapal MV Felya dan merespon cepat setiap potensi gangguan kelancaran transportasi laut lain diwilayah operasi yang menjadi tanggung jawabnya.
Melalui keberhasilan ini, Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas, khususnya di bidang penjagaan laut dan pantai. (*)