Padang (5/1/2021): Setelah Senin (4/1) menjajal penerbangan perdana angkutan perintis rute Padang-Tello-Gunung Sitoli-Simeulue-Gunung Sitoli- Tello-Sibolga-Tello-Padang selama sembilan jam, pada Selasa ( 5/1) nusantarainfo.com kembali mengikuti penerbangan perintis untuk rute lain. Kali ini selama delapan jam menerbangi rute Padang – Rokot – Padang – Mukomuko – Bengkulu – Enggano – Bengkulu – Pagar Alam – Palembang.
Kepala Bandara Binaka Darinto mengemukakan rute Padang hingga Palembang yang diterbangi maskapai Susi Air setiap Selasa itu merupakan bagian dari Korwil Gunung Sitoli.
“Untuk tahun 2021, ini merupakan penerbangan perdana. Diharapkan kehadiran angkutan perintis bersubsidi bisa memudahkan masyarakat bepergian ke berbagai daerah,” kata Kabandara Darinto.
Keberangkatan dari Bandara Internasional Minangkabau (Padang) pukul 7.25 WIB dan mendarat di Bandara Rokot 8.01. Bandara Rokot ini berlokasi di Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Penerbangan ini sangat berarti bagi masyarakat dan pemerintah Kepulauan Mentawai, karena membuka akses wilayah kepulauan itu dengan daerah lain.
Mentawai adalah satu-satunya daerah kepulauan di Sumbar. Mentawai tidak hanya sebagai daerah yang kaya akan hasil lautnya, tapi juga menjadi daerah tujuan wisatawan mancanegara. Bandara Rokot adalah harapan bagi kemajuan Mentawai.
Di Bandara Rokot hanya 10 menit, pesawat kembali ke BIM. Di bandara ini mendarat pukul 9.05. Tak seberapa lama, pukul 9.30, terbang ke Mukomuko. Sampai di Bandara Mukomuko di kota Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pukul 10.13 WIB.
Lokasi Mukomuko ini terhitung strategis. Kota ini berada di antara dua kota besar, yakni Padang dan Bengkulu. Posisi ini menjadi incaran investor. Tentu saja penerbangan ke Mukomuko mendukung investasi di daerah tersebut.
Pada pukul 10.35, pesawat meluncur ke Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Tiba di Bengkulu pukul 11.15. Dari sini terbang lagi ke Enggano pada pukul 11.55 dan mendarat di Bandara Enggano 12.45.
Selama ini, jalur laut menjadi satu-satunya andalan transportasi Pulau Enggano-Kota Bengkulu pulang pergi. Ada dua kapal yang berlayar dari Kota Bengkulu ke Pulau Enggano yakni feri Pulo Tello yang melayani dua kali pelayaran dalam sepekan dan kapal perintis Sabuk Nusantara yang berlayar setiap 15 hari.
Adanya penerbangan via bandara di Desa Banjarsari yang dilayani pesawat Susi Air maka akses menuju pulau terluar yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu itu bertambah mudah.
Persis pukul 13.00 pesawat kembali ke Bengkulu. Dari sini terbang ke Pagar Alam di Sumatera Selatan dan mendarat di Bandara Atung Bungsu (Pagar Alam) pukul 14.52 WIB.
Tentang Pagar Alam, kota dingin ini dikenal dengan destinasi Gunung Dempo setinggi 3.195 meter di atas permukaan laut. Ini merupakan gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Untuk mencapai puncaknya, diperlukan waktu sekitar sembilan jam. Medannya cukup menanjak dengan deretan akar pohon. Bila ingin menikmati Gunung Dempo, jangan khawatir penerbangan ke Bandara Atung Bungsu sudah tersedia.
Dari Bandara Atung Bungsu penerbangan perintis melanjutkan perjalanan ke Palembang. Berangkat pukul 15.20, tiba di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) pukul 16.04 WIB. Maka, di sinilah berakhir perjalanan delapan jam untuk rute angkutan perintis Padang-Rokot- Padang – Mukomuko – Bengkulu – Enggano – Bengkulu – Pagar Alam – Palembang. (*)
