Menaker Yassierli saat memaparkan pentingnya keterbukaan informasi dalam Uji Publik Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 yang digelar Komisi Informasi Pusat (KIP) di Jakarta, Selasa (18/11/2025). (Foto: Humas Kemnaker)
Jakarta, Nusantara Info: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa keterbukaan informasi merupakan fondasi penting dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adaptif, inklusif, dan responsif terhadap dinamika pasar kerja.
Hal tersebut disampaikan Yassierli dalam Uji Publik Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025 yang diselenggarakan Komisi Informasi Pusat (KIP) di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Menurutnya, isu ketenagakerjaan saat ini sangat dinamis dan menghadapi tantangan struktural yang besar. Data Kemnaker menunjukkan angkatan kerja Indonesia mencapai 153 juta orang, dengan tambahan sekitar 3,5 juta pencari kerja baru setiap tahun.
“Situasi ini menuntut respons cepat, akurat, dan berbasis data,” ujar Menaker Yassierli.
Dalam kesempatan itu, Yassierli mengungkapkan bahwa Kemnaker telah mengembangkan Market Information System, sebuah platform digital yang mempertemukan pencari kerja, perusahaan, dan peluang kerja secara langsung. Ia menilai, era digital membuat job fair konvensional tidak lagi memadai dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja yang sangat cepat berubah.
Untuk memperkuat akurasi data, Kemnaker juga memperluas integrasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), termasuk rencana peningkatan frekuensi Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) agar menghasilkan data ketenagakerjaan yang lebih spesifik dan terbaru.
Selain digitalisasi, Yassierli memastikan peningkatan layanan fisik dilakukan melalui transformasi Balai Latihan Kerja (BLK). BLK kini berfungsi sebagai Talent and Innovation Hub yang menyediakan layanan pelatihan, konsultasi, dan informasi ketenagakerjaan berbasis kebutuhan industri.
“BLK harus hadir di tengah masyarakat, menjadi ruang bagi pencari kerja untuk skilling, dan ruang bagi pekerja untuk upskilling maupun reskilling,” terang Yassierli.
SIAPkerja Jadi Pusat Layanan Ketenagakerjaan Terintegrasi
Kemnaker juga telah mengembangkan ekosistem digital SIAPkerja yang menjadi pusat layanan ketenagakerjaan terpadu. Platform ini terdiri dari:
- Skillhub – pelatihan keterampilan
- Sertihub – sertifikasi kompetensi
- Karirhub – berisi lebih dari 300.000 lowongan kerja dengan 5,7 juta pengguna
- Maganghub – telah diakses lebih dari 256.000 peserta
Meski sempat mengalami kendala teknis, seluruh layanan kini kembali pulih dan terus disempurnakan untuk meningkatkan transparansi serta kemudahan akses bagi publik.
Selain itu, Kemnaker mengelola sistem satu data yang terintegrasi dengan BPJS Ketenagakerjaan sehingga informasi ketenagakerjaan dapat diakses secara real time dan tervalidasi.
Keterbukaan Informasi Publik Diperkuat Lewat Akses Digital
Dalam memperluas akses publik terhadap informasi ketenagakerjaan, Kemnaker membuka akses daring untuk tarif PNBP terkait sertifikasi, perizinan, dan layanan Tenaga Kerja Asing (TKA). Beberapa kanal digital juga diperkuat, antara lain:
- Website PPID
- Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) — meraih peringkat 1 nasional
- Pelayanan Terpadu Satu Atap
- Media sosial Kemnaker
- Aplikasi SIAPkerja
Unit Pengendalian Gratifikasi Kemnaker bahkan meraih peringkat kedua nasional dalam kompetisi keterbukaan informasi.
Untuk mendukung penegakan norma kerja dan Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3), Kemnaker meluncurkan platform Lapor Menaker. Melalui sistem ini, masyarakat dapat melaporkan pelanggaran ketenagakerjaan dan mengakses informasi pengawasan secara transparan.
“Sistem ini memastikan informasi ketenagakerjaan dapat diakses publik secara cepat dan akurat,” tutup Menaker Yassierli. (*)
