
Lumajang, Nusantara Info: Aliran lahar dingin dari erupsi Gunung Semeru kembali meluas dan telah mencapai kawasan Gladak Perak, sekitar 13 kilometer dari puncak gunung. Pergerakan material vulkanik ini meningkat seiring hujan berintensitas tinggi yang mengguyur kawasan Semeru sejak Sabtu (22/11/2025) pagi.
Kepala Tim Mitigasi Gunung Api Badan Geologi, Heruningtyas melaporkan bahwa sekitar pukul 10.50 WIB aliran lahar mulai terpantau di Kali Lanang. Hanya enam menit berselang, lahar dingin tersebut sudah melaju deras hingga Gladak Perak, salah satu titik rawan yang berada di jalur aliran sungai.
“Lahar sudah mencapai Gladak Perak,” ujar Heruningtyas dalam laporan tertulis yang dibagikan melalui grup komunikasi Badan Geologi.
Ia menjelaskan bahwa hujan deras memicu pergerakan material di punggungan Semeru, sehingga aliran lahar mengalir cepat mengikuti kontur sungai. Cuaca buruk juga menyebabkan visual Gunung Semeru sepenuhnya tertutup. Pengamat melaporkan hujan mulai turun sejak pukul 10.00 WIB, membuat area puncak tidak dapat dipantau secara langsung.
“Mohon warga yang beraktivitas di sekitar daerah aliran sungai meningkatkan kewaspadaan. Potensi banjir lahar maupun awan panas bisa terjadi sewaktu-waktu,” imbuh Heruningtyas.
Sementara itu, pemantauan seismik menunjukkan adanya getaran dengan amplitudo maksimal mencapai 35 mm, yang menandakan aktivitas internal gunung masih tinggi dan perlu diwaspadai.
Hingga berita ini diturunkan, status Gunung Semeru tetap berada pada Level IV (Awas). Badan Geologi Kementerian ESDM kembali mengimbau agar masyarakat, wisatawan, dan pelaku aktivitas ekonomi menjauhi zona berbahaya serta mematuhi rekomendasi resmi yang telah disampaikan otoritas. (*)






